Mediaumat.info – Terkait maraknya pejabat yang bermain judi online (judol), Pengamat Peradaban Gus Uwik menyatakan bila pejabat berjudi bukan hanya bisa merusak dirinya dan keluarganya saja namun juga bisa merusak negara.
“Jadi kalau kita bisa bayangkan dengan konteks ini, kalau masyarakat judi, dampaknya bagi dia, lingkungan ataupun keluarganya. Tapi, kalau pejabat judi, itu yang rusak bukan hanya dia, lingkungan ataupun keluarganya, melainkan yang rusak itu adalah negara itu sendiri,” ujarnya dalam Catatan Peradaban: Negara Darurat Judi? di kanal YouTube Peradaban Islam ID, Kamis (4/7/2024).
Karena, menurutnya, judi itu akan memengaruhi cara berpikir dan keputusan dari pejabat itu sendiri yang mementingkan dirinya sendiri. “Makanya ini darurat ini, kenapa darurat? Lho, ini yang masuk pejudinya levelnya bukan lagi rakyat tapi pejabat,” tegasnya.
Dan ini bukan hanya satu atau dua pejabat, lanjutnya, melainkan lebih. Artinya, ini populatif pejabat yang sudah menjadikan habbits atau kecanduan judol, maka bisa dipastikan cara berpikirnya pasti eror.
“Kita bisa bayangkan ketika pejabat cara berpikirnya eror, nah ketika dia (pejabat) kerja pasti salah satu bentuk erornya adalah dia akan mementingkan diri sendiri, terus cara berpikirnya kapitalis dan hitung-hitungan,” jelasnya.
Dan ujungnya, tutur Gus Uwik, akan memperkaya dirinya sendiri, karena tidak mungkin pejabat yang judi tujuannya memperkaya orang lain, berpikiran sedekah, sosial.
“Jadi bisa dibayangkan, inilah kenapa para pejabat itu akhirnya memuat kebijakan yang merugikan rakyat, bisa jadi di sini akar permasalahannya,” ungkapnya.
Contohnya ujarnya, seperti Undang-Undang Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang keluarnya tidak masuk akal. “Kita itu berpikirnya gini, kok bisa ya ditengah krisis begini, ekonomi carut-marut begini, kok keluar UU Tapera, ini pasti cara berpikirnya eror ini,” keluhnya.
Iman
Gus Uwik juga membeberkan ketika seorang atau pejabat dan juga masyarakat secara umum itu tidak ada iman, tidak ada konsepsi halal dan haram itu sudah hancur hidupnya.
“Lho, judi itukan kita semua tahu yaa ini melanggar aturan Allah, dia (pejudi) tahu kalau melanggar syariat Allah, lha wong mereka saja berani melanggar syariat, kalau sudah begini, yaa aturan Allah yang lain pasti akan dilanggar,” pungkasnya. [] Setiyawan Dwi