Pengamat Heran, Warga Diminta Pemdes Ngungsi demi Sound Horeg

 Pengamat Heran, Warga Diminta Pemdes Ngungsi demi Sound Horeg

MediaUmat Himbauan Pemerintah Desa (Pemdes) Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur yang meminta warganya untuk mengungsi karena mereka mengadakan karnaval pesta rakyat dengan menggunakan sound horeg di wilayah tersebut dinilai mengherankan

“Ini yang mengherankan. Masyarakat justru minim perlindungan dari pemerintah dan aparat,” ujar Direktur Siyasah Institute Iwan Januar kepada media-umat.com, Senin (28/7/2025).

Iwan mempertanyakan, kenapa pemerintah dan aparat lebih membela kepentingan pengusaha dan segelintir orang. Mengingat, semua orang punya hak untuk mendapatkan perlindungan, bukan malah diungsikan.

“Jadi apa fungsi aparat dan pemerintah kalau tidak mengayomi kepentingan warganya? Warga diam itu bukan tanda setuju, tapi karena enggak mau ribut,” bebernya.

Semestinya, sebut Iwan, acara sound horeg itu dilarang di area ramai penduduk. Kalau mau mengadakan acara tersebut, dicarikan lokasi yang sepi, jauh dari permukiman penduduk.

Fenomena sound horeg, menurut Iwan, adalah tanda masyarakat sudah terasuki sekulerisme. Agama sudah tidak diakui sebagai norma halal dan haram. Sekulerisme juga buat sebagian masyarakat jadi individualistis, tak mau tahu urusan orang lain yang penting kesenangan mereka tercapai.

“Padahal masyarakat Jawa Timur itu kan dominan Muslim dan basis ormas Islam terbesar di Nusantara. Heran kalau kiai dan ulama saja sudah dipinggirkan,” tuturnya.

Terakhir, Iwan menegaskan, mengganggu ketenteraman orang lain itu haram hukumnya dalam Islam. Maka, negara wajib menjaga ketertiban dan ketenteraman warga.

“Mereka yang ngeyel patut dijatuhkan sanksi keras. Bukan malah diberi panggung,” pungkasnya.[] Agung Sumartono

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *