MediaUmat – Terkait masalah gerakan separatisme di Papua yang berlarut-larut puluhan tahun, Pengamat Media Sosial Rizqi Awal menilai Negara Republik Indonesia bukannya tidak mampu tetapi tidak mau menyelesaikan permasalahan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
“Kalau menurut saya apakah negara tidak mampu menyelesaikan ini? Bukan tidak mampu tapi tidak mau, catat ya!” tuturnya dalam Kabar Petang: Masyarakat Papua Sudah Muak Dengan OPM, Senin (26/5/2025) di kanal YouTube Khilafah News.
Esensi tidak mau yang dimaksud Rizqi adalah tidak mau menyelesaikan sampai ke akar-akarnya. “Kalau mau, mungkin masalah ini bisa diselesaikan dengan segera,” ujarnya.
Karena, kata Rizqi, sangat ironi ketika berkali-kali mendapatkan warga sipil bahkan aparat ditembak begitu saja. Sementara, negara tidak melakukan tindakan serius.
“Kita sangat ironi ketika berkali-kali ditemukan tentara TNI atau polisi yang meninggal karena ditembak oleh KKB dan OPM sendiri,” ucapnya.
Selanjutnya, imbuh Rizqi, masalah ini tidak bisa diselesaikan dengan food estate dan juga makanan bergizi gratis.
“Catat ya teman-teman semuanya, masalah Papua itu tidak bisa diselesaikan dengan food estate dan makanan bergizi gratis MBG,” cetusnya.
Tapi, tegas Rizqi, masalah Papua itu bisa diselesaikan ketika masyarakat Papua diberikan kesejahteraan. Seperti, memberikan rakyatnya pendidikan terbaik dan kesehatan terbaik.
“Makar ini terus terjadi karena tidak hadirnya kesejahteraan di negeri Papua,” tandasnya.
Kemudian, beber Rizqi, kalau segi ekonomi dan pembangunan itu juga merata, maka sangat kecil kemungkinan terjadinya pemberontakan oleh kriminal bersenjata di sana.
“Pemerataan pembangunan itu penting untuk bisa menjangkau satu kabupaten ke kabupaten yang lain. Sehingga, meminimalisir terjadinya tindakan-tindakan kriminal di wilayah-wilayah pedalaman Papua itu sendiri,” terangnya.
Menurutnya, pemerintah harus serius untuk bisa menyelesaikan masalah ini. Jangan sampai Papua ini akan menjadi agenda Timur Leste (lepas dari Indonesia sebagaimana Timur Timur) di kemudian hari.[] Novita Ratnasari
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat