Pengamat Beberkan Dua Faktor Penyebab Kelangkaan Pupuk

Mediaumat.info – Pengamat Kebijakan Publik Dr. R. Deni M. Danial membeberkan dua faktor penyebab terkait kelangkaan pupuk.

“Pertama, adalah distribusi pupuk yang bersubsidi yang memang sangat kurang distribusinya, lemah gitu, yang kedua, ada sering kali di lapangan itu terjadi penyalahgunaan penjualan pupuk bersubsidi,” ujarnya dalam Kabar Petang: Pupuk Syulit Petani Menjerit, Rabu (10/1/2024) di kanal YouTube Khilafah News.

Terkait yang pertama, tuturnya, adanya kelemahan dalam distribusi pupuk bersubsidi membuat kelangkaan di beberapa daerah di Indonesia.

“Misalnya di Nganjuk Jawa Timur, atau di Tuban kemudian di Sumatra Selatan ada di Banyuasin baru-baru ini, kelangkaan di Aceh dan Sumatra Utara dan Jawa Tengah itu juga terjadi,” bebernya.

Sebenarnya, kata Danial, konsentrasi pupuk bersubsidi itu dikonsentrasikan di daerah Pulau Jawa, namun anehnya masih ada beberapa yang mengalami kekurangan.

“Jadi menurut saya sistem alokasi, sistem distribusi itu penting, dibuat pendataan petani itu juga penting, sehingga tepat ketika melakukan atau mengalokasikannya,” ujarnya.

Yang kedua, lanjutnya, kelangkaan pupuk bersubsidi ini memang terjadi karena sering kali terjadi penyalahgunaan dengan modus pemalsuan data.

“Misalnya, ada di Tangerang di tahun 2022 itu sampai merugikan negara sampai 30 miliar, itu besar sekali, kemudian yang terbaru di Nganjuk Jawa Timur itu penyalahgunaan akibat dari pemalsuan data penerima sampai rugi lebih dari 200 juta,” ungkapnya.

Memang, ucapnya, terkait ada penambahan subsidi pupuk sebesar 14 triliun ini positif. “Tetapi kita harus ingat utamanya itu sebetulnya pertama sistem distribusinya, kedua pemberantasan yang terkait dengan penyalahgunaan penjualan bersubsidi, yang saya kira ini harus dituntaskan dulu,” pungkasnya.[] Setiyawan Dwi

Share artikel ini: