Pengamat: AS Dalang Pemakzulan PM Thailand

 Pengamat: AS Dalang Pemakzulan PM Thailand

MediaUmat – Pengamat Hubungan Internasional Budi Mulyana menyatakan Amerika Serikat sebagai mastermind (dalang) pemakzulan PM Thailand Paethongtarn Shinawatra.

“Walaupun pasti Mahkamah Konstitusi itu tidak akan begitu saja melakukan proses pemakzulan tanpa ada support (dukungan) dari setidaknya tadi dua pihak militer dan juga monarki. Bahwa ada Amerika di balik itu, Amerika itu sebagai mastermind-nya,” tuturnya dalam Breaking News PM Thailand Dimakzulkan! Pengamat Bongkar Situasinya, Kamis (4/9/2025) di kanal YouTube Khilafah News.

Menurutnya, Thailand sebagaimana juga nation state (negara bangsa) lainnya, memang posisinya belum menjadi negara yang maju, masih berkembang. Maka menjadi alat bagi kepentingan-kepentingan kapitalis oligarki untuk meraih kekuasaan. Dan akan memupuk kekuasaannya itu dan memperkuat kepentingan-kepentingannya.

“Thailand ini kan walaupun dia mayoritas Buddha kemudian dia negara monarki tapi pemerintahannya itu mengabdi kepada kepentingan-kepentingan oligark kapitalis,” ujarnya.

“Di sisi lain, tentu rakyat Thailand kebanyakan itu sama juga dengan negara-negara berkembang lain, mereka menjadi objek walaupun mungkin dibandingkan dengan negara-negara Indo Cina lain, di Thailand ini relatif lebih baiklah level atau tingkat kesejahteraannya disusul oleh Vietnam,” tukasnya.

Ia membandingkan Thailand dengan Laos, Kamboja, dengan Myanmar, bahwa Thailand dengan keuntungan posisi pariwisata dan juga beberapa investasi asing di Thailand ini, relatif rakyat itu posisinya lebih baik.

“Walaupun tadi tetap di balik itu ada kepentingan-kepentingan oligarki kapitalis yang menguasai pemerintahan di Thailand,” terangnya.

Menurutnya, sudah menjadi watak dasar dari sistem kapitalis secara global. Baik yang diterapkan oleh kapitalisme subjek ataupun di negara-negara yang menjadi kapitalisme objek. Kapitalisme subjek itu, negara-negara yang memang dia secara global memainkan peran dan membangun rezim kapitalisme dan mengambil keuntungan secara global dari penerapan sistem kapitalis.

“Mereka membuat rezim dengan mengatur organisasi internasional, hukum internasional dan seterusnya. Itu yang diperankan oleh Amerika Serikat dan negara-negara Barat,” bebernya.

Sedangkan negara kapitalisme objek, sebut Budi, semacam Thailand atau juga Indonesia dan negara-negara lain, mereka menjadi pihak yang dikeruk, dieksploitasi untuk kepentingan-kepentingan pemilik modal global.

“Tentu yang diuntungkan di negara kapitalisme objek itu adalah para penguasa yang mengabdi kepada sistem kapitalisme global,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, secara prinsip, secara dasar, kapitalisme ini adalah menganut metode penjajahan. Untuk bisa membangun rezim maka nilai-nilai keadilan, nilai-nilai kesejahteraan itu menjadi suatu hal yang sifatnya fatamorgana. Kesejahteraan hanya didapatkan oleh tingkat elite. Masyarakat hanya menjadi objek. Dan keadilan tentu akan timpang.

“Itulah, memang menjadi karakter dasar dari penerapan sistem kapitalisme baik di level global atau di level negara-negara objek seperti Thailand dan negara lain,” tandasnya.[] Ajira

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *