Pengamat: Ancaman Militer AS di Nigeria untuk Perkuat Pengaruh Global

MediaUmat Ancaman operasi militer di Nigeria sebagaimana diisyaratkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dinilai Pengamat Hubungan Internasional Budi Mulyana sebagai agenda besar AS untuk memperkuat pengaruh sebagai negara adidaya secara global.

“Agenda besar Amerika Serikat untuk menanamkan pengaruhnya sebagai negara adidaya secara global,” ujarnya dalam Kabar Petang: Nigeria Terancam! Pentagon Sudah Beraksi! di kanal YouTube Khilafah News, Selasa, (11/11/2025).

Pasalnya, jelas Budi, memperkuat pengaruh sebagai negara adidaya secara global merupakan kepentingan terbesar negara Paman Sam tersebut.

“Amerika Serikat ini kan negara adidaya ya yang dia berusaha terus menancapkan pengaruhnya secara global di berbagai kawasan. Jadi tidak hanya dia kuat di negaranya atau bahkan hanya di benuanya, tetapi juga dia berusaha menanamkan pengaruhnya di seantero penjuru bumi termasuk di Afrika yang tentu jaraknya sangat jauh dari Amerika Serikat,” jelasnya.

Dan ini, ucap Budi, menjadikan pola yang sama keterlibatan AS di berbagai kawasan, terlibat dalam konflik-konflik satu waktu ada di Timur Tengah, satu waktu dia ada di Eropa, satu waktu dia ada di Asia Timur, termasuk juga di Afrika.

Dua Hal

Budi menyebutkan ada dua hal yang menonjol dalam upaya intervensi AS di Nigeria.

Pertama, isu umat Kristen dibantai di Nigeria. Ini kan juga diangkat oleh Trump dalam masa kampanyenya sebelum dia diangkat menjadi presiden. Pasalnya Trump ini membutuhkan dukungan dari kaum konservatif Kristen di AS.

“Dan ini juga bagian dari lobi-lobi kaum konservatif Kristen di Amerika untuk kemudian bisa menguatkan pengaruh misionarisme mereka di kawasan Afrika,” lanjutnya.

Kedua, AS juga melihat Nigeria memiliki sumber daya alam (SDA) yang menjanjikan. Bahkan Cina dan Rusia sudah lebih dulu masuk dan melakukan kerja sama terkait eksploitasi besi, baja, dan mineral kritis seperti lithium.

Budi menambahkan, AS berkepentingan untuk menjaga hegemoni ekonominya di Afrika Barat ini, di Nigeria ini, sehingga masuknya negara pesaing secara global Cina atau Rusia itu bisa dicegah atau diantisipasi ataupun kalaupun mereka boleh masuk itu masih dalam koridor tidak mengganggu kepentingan ekonomi AS di kawasan.

Setiap Bangsa Ingin Merdeka

Menurut Budi, secara naturalnya setiap bangsa itu ingin merdeka ya, ingin lepas dari intervensi asing, ingin lepas dari penjajahan. “Cuman masalahnya ketika independensi itu belum kuat, maka yang terjadi adalah dia beralih dari mulut harimau ke mulut buaya,” ujarnya.

Ia menjelaskan, dalam membangun negara yang mandiri, negara yang independen yang berdiri di atas kaki sendiri ya, yang tidak berada di bawah pengaruh-pengaruh asing, ini tentu butuh kecakapan secara ideologi.

Kemudian, menurutnya, yang negara butuhkan adalah kemampuan secara sumber daya manusia, sumber daya alam dan seterusnya sehingga negara itu bisa betul-betul menjadi negara yang independen.

“Negara yang merdeka bukan negara yang berada di bawah pengaruh dari negara asing,” pungkasnya.[] Muhammad Nur

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: