Penangkapan Kaum Muslim di Rusia

Pasukan keamanan menanam kartu SIM selama penggeledahan di rumah-rumah kaum Muslim, kasus-kasus keterlibatan dalam organisasi teroris direkayasa, kata kerabat mereka dalam pengaduan kepada aktivis hak asasi manusia. Sebanyak 48 orang ditahan selama operasi pasukan keamanan di Nalchik dan Nartan, sebagaimana laporan Kavkazsky Uzel pada tanggal 3 Juni 2025, mengutip aktivis hak asasi manusia.

“Penahanan serupa juga terjadi di 42 rumah tangga di kota Nalchik dan desa Nartan. Semua orang yang ditahan adalah Muslim yang taat,” kata situs web pusat tersebut. Para pengadu mengklaim bahwa penggeledahan mengikuti pola yang sama: selama penggeledahan di rumah mereka, kartu SIM ditemukan dan disita, yang menurut mereka, kartu itu bukan miliknya dan ditanam oleh petugas penegak hukum, aktivis hak asasi manusia melaporkan, mempublikasikan foto-foto pengaduan tersebut.

Pada hari yang sama, seorang wanita Muslim lainnya, yang kelima, ditangkap di Kazan atas tuduhan mengorganisasi kegiatan Hizbut Tahrir. Keempat orang sebelumnya ditangkap pada bulan September tahun lalu.

**** **** ****

Penangkapan kaum Muslim di Rusia bukanlah hal baru, tetapi dengan pecahnya perang di Ukraina, mereka mulai memainkan peran baru untuk pertama kalinya. Setiap kali pihak Rusia menderita kekalahan militer, maka penganiayaan terhadap kaum Muslim dilakukan dengan dalih “memerangi terorisme” sebagai pengalihan isu kegagalan di garis depan dalam perang.

Inilah yang terjadi kali ini: pada tanggal 1 Juni, Ukraina melakukan operasi yang sangat berani yang dinamakan “Jaring Laba-laba”, dimana sekitar 40 pesawat strategis diserang, yang beberapa di antaranya berada di lapangan udara Siberia, yaitu tempat yang sangat jauh dari perbatasan dengan Ukraina. Ini dimungkinkan berkat teknologi modern, dimana kotak-kotak berisi drone dikirim melalui truk dengan kedok transportasi kargo.

Semakin rezim Rusia terjerumus dalam perang ini, semakin banyak musuh internal yang harus mereka buat. Hal ini juga menjelaskan kampanye anti-migran terbaru yang telah dilakukan oleh pihak berwenang sejak perang dimulai. Sulit untuk memprediksi berapa lama ini akan berlanjut, tetapi untuk saat ini penduduk Rusia cukup berhasil menelan narasi ini, sehingga tingkat kebencian terhadap kaum Muslim dan migran telah meningkat secara signifikan dan cukup kentara dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini juga tercermin dalam lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya terkait jumlah kejahatan kekerasan yang dilakukan atas dasar kebencian oleh kaum nasionalis Rusia. [] Muhammad Manshur

Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 11/6/2025.

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: