Pemred Al-Waie: Selain Pilih Pemimpin, Umat Perlu Bangun Sistem Politik Islam

Mediaumat.info – Membahas pemilu, Pemimpin Redaksi Majalah Al-Wa’ie Farid Wadjdi menegaskan bahwa selain memilih pemimpin, harusnya umat Islam juga memiliki agenda membangun sistem politik Islam.

“Agenda kita, itu sebenarnya bukan hanya memilih pemimpin. Bagaimana juga membangun tatanan sistem politik yang berdasarkan Islam,” ujarnya dalam Sorotan Dunia Islam, Rabu (14/2/2024) pagi di Radio Dakta 107.0 MHz FM Bekasi.

Pasalnya, meski pemimpin terpilih memiliki karakter yang baik sekalipun, tetapi jika berada di dalam sistem buruk, maka selain bakal terlempar karena sistem yang menolak, seorang pemimpin bisa jadi malah ‘larut’ ke dalam sistem buruk dimaksud.

Makanya, kembali Farid menuturkan, umat harus berpikir keras untuk bisa membangun kembali tatanan politik, ekonomi, sosial kemasyarakatan, pendidikan, dsb., berdasarkan Islam secara totalitas (kaffah).

“Di situlah Islam yang kaffah itu menjadi sangat dibutuhkan. Karena Islam yang kaffah itu adalah perintah Allah,” tuturnya, sebagaimana firman-Nya di QS al-Baqarah: 208 tentang perintah tersebut.

Sehingga, kata Farid lebih lanjut, umat enggak bakalan kecewa lagi dengan kepemimpinan atas mereka. Tidak seperti yang terjadi di dalam sistem sekarang, yaitu seorang pemimpin menjadikan Islam hanya sebagai kendaraan politik untuk meraih kekuasaan.

Dengan kata lain, tatkala sudah berkuasa, pemimpin terpilih pun melupakan bahkan tak jarang justru memerangi Islam dan kaum Muslim demi eksistensi kekuasaan.

Tak ayal, Farid pun menyampaikan, agar umat bisa terlepas dari kondisi negeri yang meski berganti pemimpin, pun dari berbagai latar belakang, makin tercengkeram kapitalisme, misalnya, harus mengupayakan perubahan ke arah Islam kaffah seperti dipaparkan sebelumnya.

Rahmatan Lil Alamin

Lantas berkenaan dengan anggapan visi ini untuk umat islam saja, tidak untuk umat agama lain, Farid pun menepis tudingan dengan mengatakan, maslahat dari penerapan syariat Islam sesungguhnya berlaku untuk seluruh umat manusia, bahkan seluruh alam.

Artinya, syariat Islam diturunkan oleh Allah SWT memang sebagai rahmatan lil alamin termasuk untuk seluruh umat manusia. “Ini yang perlu menjadi catatan kita,” tegasnya.

Jadi, sambung Farid, dengan penerapan sistem Islam secara totalitas, negara menjadi wajib memenuhi kebutuhan pokok rakyat yang meliputi sandang, pangan dan papan.

Begitu pula akses pelayanan kesehatan, pendidikan, dan keamanan yang cuma-cuma bagi seluruh warga negara. “Saya kira baik Muslim maupun non-Muslim itu setuju,” tandasnya.

Belum tentang pengelolaan harta yang notabene milik umum sebagaimana ketentuan syariat Islam, semisal barang tambang yang melimpah di negeri ini, wajib dilakukan oleh negara dan hasilnya digunakan untuk kepentingan rakyat.

“Siapa yang tidak setuju dengan itu?” lontarnya lagi.

Lebih jauh, penerapan syariat Islam secara kaffah memiliki hikmah di antaranya memelihara agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta.

“Ini suatu hal yang diinginkan oleh seluruh manusia siapa pun dia,” pungkasnya. [] Zainul Krian

Share artikel ini: