Pemetaan Masjid Dikhawatirkan Menimbulkan Stigma Negatif

Mediaumat.id – Program pemetaan masjid yang akan dilakukan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk menangkal terorisme dikhawatirkan akan menimbulkan stigma negatif terhadap tempat ibadah umat Islam.
“Sadar tidak sadar, sengaja tidak sengaja muncul stigma bahwa komunitas inilah (umat Muslim) rumah ibadah inilah, yang identik sebagai tukang bikin onar,” ungkap Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri dalam acara Fokus: Pemetaan Masjid, Ada Apa? di kanal YouTube UIY Official, Ahad (6/2/2022).
Secara psikologis, tegasnya lagi, memang baik sadar maupun tidak sadar pemetaan masjid tersebut akan memunculkan stigma negatif terhadap tempat ibadah umat Muslim.
Ia pun risau dengan adanya stigma tersebut akhir-akhir ini yang banyak berseliweran di media sosial.
“Ketika stigma tersebut berseliweran tak terkendali yang terjadi adalah situasi bukannya lebih stabil, membuat lebih pasti. Tapi justru membuat polarisasi semakin tajam,” ungkapnya.
Menurutnya, pemetaan masjid yang akan dilakukan Polri pernah dilakukan oleh New York Police Department (NYPD) atau Departemen Kepolisian Kota New York beberapa tahun silam, yang pada akhirnya mendapatkan penolakan dari masyarakat Amerika secara umum.
“Antiklimaksnya ketika masyarakat khususnya jamaah masjid merasa tidak terima mereka mengajukan tuntutan ganti rugi kepada pihak kepolisian, dan akhirnya kepolisian harus menelan ludah pahit, mereka harus membayar ganti rugi,” jelasnya.
Sebagaimana yang terjadi di Amerika, ia khawatir akan terjadi juga di Indonesia. “Itu yang saya khawatirkan juga terjadi, ketika teman-teman di kepolisian kita melakukan praktik yang sama,” pungkasnya.[] Ade Sunandar