MediaUmat – Direktur Pamong Institute Wahyudi al-Maroky menyatakan pelabelan Wahabi lingkungan terhadap para aktivis lingkungan dan pihak-pihak yang kritis terhadap kebijakan pertambangan merupakan bentuk delegetimasi upaya kontrol rakyat atas kebijakan tambang.
“Betul, itu justru dengan label tersebut dia (pemberi label Wahabi lingkungan) mendegradasi perjuangan bagi rakyat maupun lingkungan,” ujarnya dalam Kabar Petang Labelisasi Wahabi Lingkungan, Whats??? di kanal YouTube Khilafah News, Kamis (19/6/2025).
Menurutnya, ini merupakan salah satu dari upaya membuat pandangan negatif di tengah-tengah masyarakat. “Sehingga para aktivis itu kehilangan legitimasi atau minimal terganggu legitimasi mereka, terganggu dari opini mereka,” sambungnya.
Ia juga menjelaskan, pelabelan negatif merupakan andalan dari pihak-pihak yang tidak mampu menjelaskan dengan argumentasi. “Akhirnya membuat label,” tegasnya.
Dulu para penjajah itu, ungkapnya, melabelisasi para pejuang yang menginginkan kemerdekaan itu dengan label ekstremis. “Kemudian di era-era sekarang kita juga ada kenal label teroris dan juga label radikalis,” lanjutnya.
Menurutnya, upaya untuk melabeli para pejuang, para pegiat aktivis lingkungan supaya mereka dalam posisi yang negatif di-framing jahat. “Padahal yang jahat sebaliknya, kan gitu posisinya,” cetus Wahyudi.
Pelabelan itu juga, menurut Wahyudi, adalah cara mereka untuk menutupi kejahatan mereka di tengah-tengah publik.
“Akhirnya mereka menuding orang lain yang jahat. Inilah yang disebut sebagai framing atau mungkin mereka dibilang labelisasi negatif atau bahkan kita bilang fitnah,” tandasnya.
Dari kasus labelisasi ini, kata Wahyudi, justru masyarakat bisa memetakan.
“Oh, ini orang-orang yang memang tulus untuk menjaga lingkungan, memikirkan rakyat, membela rakyat. Tapi ada juga yang akhirnya dia lebih cenderung untuk membela yang lain,” pungkasnya.[] Muhammad Nur
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat