Pasca-Khilafah Runtuh, Penghormatan terhadap Wanita Hilang

Mediaumat.info – Terkait pergaulan pria dan wanita dalam dunia Islam hari ini, Direktur Siyasah Institute Iwan Januar menyatakan penghormatan terhadap wanita dan penjagaan nilai-nilai keluarga telah hilang pasca khilafah runtuh seratus tahun lalu (3 Maret 1924-2024).

“Hilang sudah penghormatan terhadap wanita dan penjagaan nilai-nilai keluarga,” ujarnya kepada media-umat.info, Ahad (3/3/2024).

Menurut Iwan, kehidupan sosial atau tata aturan kehidupan pria dan wanita pasca-keruntuhan Khilafah didominasi westernisasi, atau budaya Barat. Dengan ciri permisif/serba boleh dan hedonisme. Yang menjadi asasnya adalah pemenuhan libido seksual sesuai ajaran Sigmund Freud.

Sehingga, kata Iwan, kelompok manusia yang paling menderita adalah kaum perempuan. Karena kondisi mereka yang paling lemah dan dipandang sah untuk dieksploitasi.

Dampaknya, jelas Iwan, adalah maraknya perzinaan, anak-anak yang lahir di luar nikah, anak-anak yang tidak jelas nasabnya, anak-anak terlantar dan tingginya aborsi. Selain itu penyakit kelamin merajalela dan LGBT tumbuh subur.

Iwan melihat, sebenarnya Barat dengan ideologi kapitalismenya juga menyadari kalau tidak sanggup menangani bencana sosial yang dihasilkan peradaban seperti itu. Barat juga menyadari bila kehidupan masyarakat mereka menuju jurang kehancuran. Banyak riset dan survei yang mencemaskan kondisi sosial mereka.

Oleh karena itu, kata Iwan, umat manusia butuh solusi terbaik, yaitu syariat Islam. Sementara syariat Islam tidak mungkin diterapkan tanpa institusi khilafah.

“Bagi kaum Muslimin, syariat Islam dan khilafah itu adalah kewajiban agama dan pembuktian ketaatan pada Allah SWT. Ketaatan yang hakiki akan mewujudkan kehidupan yang berkah,” pungkasnya. [] Agung Sumartono

Share artikel ini: