Para Penguasa Boneka Berkolusi dengan Entitas Yahudi untuk Membunuh Kaum Muslim

Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa menyelenggarakan “Konferensi Internasional Tingkat Tinggi tentang Penyelesaian Damai Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara” di New York, yang diketuai bersama oleh Arab Saudi dan Prancis. Dengan partisipasi internasional dan PBB, konferensi ini bertujuan untuk mencapai proses yang mengikat yang mendorong pengakuan negara Palestina, sehingga meningkatkan peluang perdamaian regional.
Sumber-sumber terpercaya mengungkapkan kepada Al Arabiya Net bahwa konferensi tersebut mencakup delapan komite yang mulai bekerja Juni lalu untuk merumuskan visi ekonomi, politik, dan keamanan bagi kerangka negara Palestina. Komite-komite tersebut terdiri dari: Spanyol, Yordania, Indonesia, Italia, Jepang, Norwegia, Mesir, Inggris, Turki, Meksiko, Brasil, Senegal, Liga Arab, dan Uni Eropa (dengan kelompok yang berfokus pada upaya Hari Perdamaian).
Mandat komite bervariasi dalam berbagai isu, termasuk tujuan negara Palestina yang bersatu dan berdaulat, peningkatan keamanan, bahasa perdamaian, kemungkinan keberhasilan ekonomi Palestina, dan rekonstruksi, selain mempertahankan solusi dua negara, mendorong penghormatan terhadap hukum internasional, dan upaya Hari Perdamaian. Tujuan konferensi dalam kerangka yang sama, bahwa konferensi ini bertujuan untuk menemukan solusi segera atas pelanggaran (Israel) di Palestina dan mengakhiri konflik dengan mencapai solusi dua negara, yang telah diyakini oleh beberapa negara sebagai opsi perdamaian (alarabiya.net, 28/72025).
**** **** ****
Sejak Inggris mendirikan entitas Yahudi di tanah yang diberkahi pada tahun 1948 M., para penguasa Muslim telah berkonspirasi dengannya untuk melawan rakyat Palestina. Mereka berkonspirasi siang dan malam agar entitas ilegal Yahudi dapat diterima oleh kaum Muslim.
Para penguasa yang main hakim sendiri ini ingin kaum Muslim berhukum ke Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional, bukannya berhukum kepada syariat Allah. Sebab syariat menyerukan penghapusan entitas Yahudi dan entitas mereka yang telah memecah-belah umat Muslim. Mereka dengan lantang berbicara tentang perdamaian, ekonomi, rekonstruksi, negara Palestina, dan keamanan, tetapi satu-satunya tujuan mereka adalah pembentukan negara nasional sekuler, yang ditambahkan ke entitas-entitas boneka.
Adapun “perdamaian” yang mereka mainkan dan nyanyikan, maka itu adalah untuk keselamatan dan keamanan entitas Yahudi, bukan untuk negara Palestina yang kecil dan lemah, juga bukan untuk negara-negara kecil berbahaya lainnya. Adapun tentara, maka keberdaan mereka sama seperti halnya para penguasanya, dimana mereka tetap diam dan bungkam terhadap sikap para penguasanya dan menjalankan setiap perintahnya, meski bertentangan dengan keyakinan agamanya.
Allah SWT. Berfirman:
﴿وَلَقَدْ أَتَوْا عَلَى الْقَرْيَةِ الَّتِي أُمْطِرَتْ مَطَرَ السَّوْءِ أَفَلَمْ يَكُونُوا يَرَوْنَهَا بَلْ كَانُوا لَا يَرْجُونَ نُشُوراً﴾
“Sungguh, mereka (kaum musyrik Makkah) benar-benar telah melalui negeri (Sodom) yang (dahulu) dijatuhi hujan yang buruk (hujan batu). Tidakkah mereka menyaksikannya? Bahkan, mereka itu sebenarnya tidak mengharapkan adanya kebangkitan.” (TQS. Al-Furqan [25] : 40). [] Nizar Jamal
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 2/8/2025.
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat