Pamong Institute: Tuduhan Makar dalam Demo, Butuh Diuji

 Pamong Institute: Tuduhan Makar dalam Demo, Butuh Diuji

MediaUmat Merespons pernyataan Presiden Prabowo yang intinya menyebut ‘ada gejala mengarah makar dalam aksi demonstrasi yang belakangan hari terjadi’, Direktur Pamong Institute Wahyudi al-Maroky menyatakan butuh diuji.

“Nah, itu mungkin yang butuh diuji,” ujarnya dalam Kabar Petang: Tuduhan Makar Bernuansa Untuk Bungkam Kritik? melalui kanal YouTube Khilafah News, Rabu (3/9/2025).

Menurutnya, pemerintah tentu punya data, punya informasi yang banyak, tetapi ketika disampaikan ke publik dengan isu seperti ini, justru akan menimbulkan persepsi publik yang berbagai macam.

Hal ini, jelas Wahyudi, bisa menjadi tekanan pada publik dan tuduhan makar tersebut menjadi labelisasi.

“Jadi, siapa saja rakyat yang mau menyampaikan pendapat, berbeda pendapat atau mengkritik, nanti takut dituding makar,” ungkapnya.

Jadi, simpulnya, ini legalisasi untuk membungkam kritik dari rakyat yang awalnya mengkritik kebijakan, sehingga akhirnya nanti semua kebijakan itu tidak boleh dikritik.

“Ini legalisasi dari pembungkaman kritik dan labelisasi makar, ini sangat berbahaya,” tegasnya.

Karena, sambung Wahyudi, dianggap sangat besar (bahayanya) dan hukumannya sangat besar (juga).

Ia memandang, pemerintah, dengan labelisasi tersebut, dengan istilah makar, punya legalisasi untuk bertindak represif, apalagi aparat di lapangan.

“Dan bisa jadi, legalisasi tadi menjadi kriminalisasi,” ucapnya.

Jadi, simpulnya lagi, kalau diurut dari pernyataan yang memunculkan bahwa itu adalah makar, labelisasi makar itu menjadi legalisasi bagi aparat untuk bertindak lebih represif, dan itu bisa menimbulkan kriminalisasi terhadap masyarakat yang sebenarnya tidak bersalah. Hanya menuntut dan mengkritik akhirnya dikriminalisasi.

“Saya pikir, itu yang ujungnya ke sana dan bisa menimbulkan banyak kriminalisasi bagi aparat di lapangan,” pungkasnya.[] ‘Aziimatul Azka

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *