Pamong Institute: Banyak Kebijakan Tidak Pro Rakyat, Efek dari Mesra dengan Komunis Cina

 Pamong Institute: Banyak Kebijakan Tidak Pro Rakyat, Efek dari Mesra dengan Komunis Cina

Mediaumat.id  – Direktur Pamong Institute Wahyudi al-Maroky menilai banyaknya kebijakan yang tidak pro rakyat merupakan efek dari pengaruh kedekatan hubungan antara rezim saat ini yang lebih mesra pada Cina.

“Jadi menurut saya, ini efek dari pengaruh kedekatan hubungan antara pemerintahan rezim saat ini yang sebenarnya, kalau kita lihat akhir-akhir ini lebih mesra ke arah timur lebih arah ke Cina yang punya ideologi politik maupun basisnya adalah komunisme,” ujarnya dalam acara Live Perspektif bertema Presiden Jokowi Mengundurkan Diri atau Menghadapi Aspirasi Rakyat??!! di kanal YouTube Pusat Kajian dan Analisis Data, Rabu (16/8/23).

Sehingga, lanjutnya, karakter komunis yang sangat otoriter mulai menampakkan pada pengaruh di berbagai kebijakan-kebijakannya. “Jadi, rakyat harus dibungkam tidak boleh bersuara,” bebernya.

Jika dilihat di berbagai undang-undang, jelasnya, dari perpu ormas, kesehatan, cipta kerja sudah menunjukan otoriternya rezim saat ini. “Dan saya lihat ini karakter otoriter ini kan sangat dipengaruhi oleh berteman dengan dekat dengan siapa,” ungkapnya.

Jika roda pemerintahan mulai bergerak dengan berporos ideologinya itu (komunisme), bebernya, maka efeknya adalah pada ke peraturan budaya, tradisi, sosiologi, pemerintahan, kemasyarakatan bahkan sampai peradabannya.

“Kalau pemerintahnya modelnya yang dekat dengan sistem pemerintahan komunisme dan otoriter ya praktis kebijakannya akan muncul kebijakan-kebijakan otoriter,” ungkapnya.

Maka, ungkap Wahyudi, akan muncul berbagai kebijakan jika diterus-teruskan akan menguntungkan Cina. “Saya pikir bukan saja kekayaan alam kita yang diambil dan dikuasai oleh dan memberikan dampak banyak baik bagi pemerintah Cina dan memberikan dampak buruk bagi rakyat kita itulah yang terjadi di negara yang kita,” jelasnya.

Itulah yang terjadi di negeri ini bukan hanya bermesra dengan Cina namun secara ideologi bergeser ke arah ideologi komunisme. “Nah ini menunjukkan bahwa memang kita bisa melihat bahwa kebijakan-kebijakan yang muncul sangat dipengaruhi kedekatan rezim pemerintahan itu bergaul dengan siapa dia dekatnya gitu,” tandasnya.[] Setiyawan Dwi

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *