PAKTA Pertanyakan Angka 19 Juta Lapangan Kerja yang Dijanjikan Gibran

MediaUmat – Direktur Pusat Analisis Kebijakan Strategis (PAKTA) Dr. Erwin Permana mempertanyakan angka 19 juta lapangan kerja yang dijanjikan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.
“Dari mana datangnya angka 19 juta pekerjaan itu?” tanyanya dalam Kabar Petang: Janji 19 Juta Lapangan Kerja Mana Nih? di kanal YouTube Khilafah News, Rabu (18/6/2025).
Pasalnya, sebut Erwin, itu merupakan angka yang luar biasa besarnya. Kecuali ada indikator-indikator berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi atau ekspor akan meningkat sehingga dapat dirasionalisasi.
“Faktanya kan tidak! Tidak menunjukkan ada satu kondusivitas ekonomi sehingga ekonomi itu nanti nampak dia akan tumbuh ke depan, enggak ada itu, tidak menunjukkan itu,” tegasnya mengkritik.
Menurut Erwin, justru sebaliknya. Dengan kebijakan efisiensi anggaran yang ditetapkan oleh pemerintahan Prabowo Februari 2025 lalu maka berbagai macam sektor itu terdampak sekarang.
“Sektor transportasi, sektor perhotelan, sektor hotel dan restoran, sektor pariwisata, termasuk juga sektor logistik di situ. Akibat kebijakan efisiensi ini justru dampak ekonomi sekarang, justru menunjukkan penurunan,” jelasnya.
Ditambah lagi dengan perang dagang antara Cina dengan Amerika, yang itu justru menambah peluang ekspor (Indonesia) ke Amerika menjadi semakin rendah.
“Kita kan jadi terdampak akibat perang dagang antara Cina dengan Amerika. Jadi, dengan begitu kecil kemungkinan bisa merasionalisasikan angka 19 juta ini. Ini dari mana penjelasannya itu?” tanyanya.
Apakah ada ekspansi? lanjutnya mempertanyakan, “Kan tidak ada ekspansi bisnis, ekspansi ekonomi, ekspansi kawasan-kawasan industri yang baru, enggak ada itu, enggak muncul,” tegasnya membeberkan.
Sebelumnya, ia memaparkan banyak rentetan terjadi penutupan perusahaan-perusahaan besar termasuk Sritex dan PATA.
“Jadi, bukan penyerapan lapangan kerja, yang terjadi justru adalah penambahan pengangguran. Di mana perusahaan-perusahaan besar itu kemudian beroperasinya bukan lagi di Indonesia, sebagian besar mereka itu beroperasi di Vietnam,” pungkasnya.[] ‘Aziimatul Azka
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat