MediaUmat – Fenomena grup Facebook Fantasi Sedarah yang disoroti masyarakat di media sosial, dinilai oleh Direktur Pusat Analisis Kebijakan Strategis (PAKTA) Dr. Erwin Permana sungguh luar biasa bahaya sekali dari aspek apa pun.
“Nah, ada pun berkaitan dengan bahaya dari Fantasi Sedarah, itu sungguh luar biasa bahaya sekali dari aspek apa pun ya itu bahaya,” terangnya dalam Kabar Petang: Adili Para Pelaku Grup FB ‘Fantasi Sedarah’ dan Sejenisnya! di kanal YouTube Khilafah News, Rabu (28/5/2025).
Erwin menyebutkan, dari aspek kesehatan itu jelas berbahaya. “Ibu dengan anak, ayahnya dengan anak gadisnya, kita ngucapinnya itu kayak enggak kuat di lidah ucapkannya, lah di mereka melakukan,” mirisnya.
Kalau kemudian ini terjadi, sebut Erwin, yang pasti adalah merusak generasi manusia, dan keturunan.
“Ini bapaknya, kakeknya juga gitu ya, bapak ibunya, neneknya juga gitu, neneknya dia ya ibunya dia gitu, bapaknya dia ya omnya dia,” bebernya.
Terus, tambahnya, dari sisi dampak psikologi terhadap keluarga, pastinya akan hancur tatanan keluarga, ini telah terjadi di mana-mana.
“Bagaimana keluarga itu hancur, keluarga yang tadinya baik-baik saja gitu, tapi kemudian menjadi hancur,” ucapnya.
Dan sebutnya, ada informasi terkait anak yang berhubungan dengan seorang ayah, bahkan sampe anaknya ini hamil dan punya anak.
“Itu ada kasusnya, itu link beritanya ada itu berhubungan dengan ayah,” tuturnya.
Kemudian anak dari anaknya ini sudah besar, 3 tahun, dan ibu dari anaknya curiga, dan curiga terus ke suaminya.
“Akhirnya bersekongkolah bapak dengan anaknya ini, membunuh istrinya, bunuh ibunya berarti ya,” mirisnya lagi.
Akhirnya, ucap Erwin, meninggallah ibunya, dan ternyata anak yang 3 tahun itu teriak-teriak karena melihat peristiwa di depan matanya sendiri. Karena khawatir tetangga heboh, sekalian lah anak 3 tahun itu juga dibunuh.
“Jadi ini kan sangat mengerikan dampaknya. Hancur kan keluarga itu? Terus apa baiknya rumah tangga yang semacam itu?” tambahnya.
Ia pun bertanya retoris. Bukankah tempat orang menyandarkan jiwanya? Tempat melestarikan keturunan, membentuk manusia yang baik dari rumah tangga, sekolah terbaik adalah rumah tangga?
“Jadi secara sosial bermasalah, secara pribadi bermasalah, secara keluarga bermasalah, secara genetik juga bermasalah,” ujarnya.
Menurut Erwin, jika dibiarkan ini akan melahirkan penyakit yang enggak karu-karuan, dan masyarakat harus terus bersuara, jangan diam.
“Karena semakin kita diam, semakin nanti dia akan mendapatkan tempat dan pada akhirnya membesar,” tegasnya.
Masyarakat juga, sebutnya, di satu sisi harus terus menyuarakan yang hak. Di sisi lain harus ada juga tindakan-tindakan yang tegas dari pemerintah sekaligus edukasi kesehatan.
“Ini kan berawal dari faktor kesadaran, berasal dari faktor pendidkan, yang sangat lemah di kita sekarang ini,” imbuhnya.
Karena, tambahnya, minat baca orang Indonesia ini lemah, berdasarkan publikasi Bank Dunia hanya 78 IQ-nya. “Ini kan tugas kita sebetulnya untuk memperbaiki IQ ya, memperbaiki kesadaran, memperbaiki iman,” ungkapnya.
Menurut Erwin, bukan hanya sekadar mampu mencerna fakta dan ilmu yang ada, tapi juga keyakinan pada Allah SWT.
“Tapi juga keyakinan transendental akan kehadiran Allah SWT bahwa itu perbuatan teramat sangat dibenci oleh Allah SWT, demikian,” tandasnya.[] Nandang Fathurrohman
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat