Negara Harus Tegaskan Asing Jangan Ikut Campur Isu Separatisme Papua

Mediaumat.info – Terkait adanya intervensi asing dalam masalah isu separatisme di Papua yang melibatkan Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan sayap militernya (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat/TPNPB), Direktur Pamong Institute Wahyudi al-Maroky menyatakan negara harus memberikan penegasan sikap kepada pihak asing untuk tidak ikut campur urusan dalam negeri.
“Itu harus ada penegasan sikap dari negara kita, yang menegaskan kepada negara-negara pihak asing tersebut untuk tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri,” ucapnya dalam Kabar Petang: OPM-TPNPB Semakin Ngelunjak, AS Backingnya? di kanal YouTube Khilafah News, Rabu (16/4/2025).
Ia juga menegaskan, isu OPM ini jangan ditarik menjadi urusan isu internasional, yang nantinya akan menyeret banyak negara, semakin banyak negara yang ikut campur, maka tidak mudah menyelesaikannya.
“Jadi harusnya itu, hanya persoalan dalam negeri yang harus segera diselesaikan, dengan pendekatan dialogis, dan prosperity approach ya, pendekatan kesejahteraan, jangan dengan pendekatan kekerasan,” bebernya.
Menurutnya, kalau ada pihak OPM atau pihak asing yang coba ikut campur. “Saya pikir itu harus segera ditegur,” imbuhnya.
“Pemerintah juga harus segera melakukan nota protes dan bahkan juga harus bertindak tegas dengan negosiasi yang tepat, supaya mereka tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri,” jelasnya.
Dua Pendekatan
Wahyudi menyebutkan, ada dua pendekatan yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam bertindak atau bersikap.
Pertama, harus meletakkan urusan ini sebagai urusan dalam negeri. Bukan urusan negara lain yang ikut-ikutan campur tangan urusan dalam negeri.
Kedua, pendekatannya jangan memakai pendekatan kekerasan. “Karena kalau menggunakan pendekatan kekerasan, pasti potensi terjadi pelanggaran HAM itu jadi besar, dan harus dilakukan dengan pendekatan dialogis dan pendekatan kesejahteraan,” tegasnya.
Kemudian, ungkapnya, kalau yang dilakukan pendekatan kedua ini, efek kerusakan, dan dampak yang ditimbulkannya lebih kecil.
“Antara penyelesaian persoalan dengan Papua itu seakan menjadi lebih kecil kerusakannya dan lebih kecil dampak buruknya,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wahyudi memberikan pernyataan yang harus dikedepankan adalah pendekatan dialogis dan kesejahteraan.
“Bukan pendekatan keamanan, atau pendekatan militer, dan juga harus dipahamkan negara-negara lain supaya tidak ikut campur tangan urusan dalam negeri kita, itu menjadi penting,” jelasnya.
Karena, lanjutnya, kalau mereka ikut campur, akan menyeret negara dalam persoalan yang jauh lebih kompleks, lebih banyak menimbulkan banyak persoalan berikutnya, dan menjadi lebih meluas, serta dampaknya semakin buruk.
Akhirnya, simpulnya, bahwa hal ini harus disadari banyak pihak terutama negara-negara asing, untuk berhenti mendukung tindakan separatis, dan juga ditegaskan bahwa tindakan separatis itu harus diselesaikan oleh negeri itu sendiri.
“Jangan ikut campur, tapi justru harus mendorong untuk diselesaikan dengan baik dan cepat,” tandasnya.[] Nandang Fathurrohman
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat