MUI Prihatin Ulama dan Umat Masih Terpecah Isu Internal

MediaUmat – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Muhyiddin Junaidi menyampaikan keprihatinannya atas peran ulama dan umat yang justru masih terpecah oleh isu-isu internal, seperti konflik sektarian antara Sunni dan Syiah, yang dinilai hanya menghabiskan energi umat.
“Kita ini selalu disibukkan oleh konflik sektarian Syiah dan Sunni,” ujarnya dalam Diskusi Online Media Umat: Kelaparan Massal di Gaza, di Mana Kita? di kanal YouTube Media Umat, Ahad (27/7/2025).
Konflik sektarian tersebut, menurut Kiai Muhyiddin, adalah amunisi yang digunakan Yahudi global.
“Itu sebetulnya adalah amunisi yang sejak lama dipakai oleh global Yahudi dunia agar umat Islam energinya habis hanya untuk berbicara masalah khilafiyah,” paparnya.
Menurutnya, masalah sektarian itu membuat kaum Muslim tidak bersatu untuk menolong Muslim Gaza dari genosida. Padahal, genosida yang begitu dahsyat di dunia ini memang tidak ada solusi yang terbaik kecuali umat Islam melakukan kesatuan dan persatuan.
“Umat Islam harus meyakinkan penguasa di negara-negara Islam agar mengubah sikap mereka,” lanjutnya.
Peran ulama itu, tegas Kiai Muhyiddin, seharusnya berani menegur penguasa di negaranya, bukan hanya membaca doa di akhir acara.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyuarakan dukungan terhadap kekuatan militer sebagai langkah strategis untuk membebaskan Gaza.
Kiai Muhyiddin menandaskan umat ini memang harus kuat bukan hanya kuat menghadapi tekanan dan embargo, kuat dalam menerima hinaan dan lain sebagainya.
“Kita belum seberapa ini jika dibanding para nabi dulu berjuang juga diembargo, diusir, rumahnya dihancurkan. Kita belum sampai ke sana, ulama kita belum sampai ke sana di antara mereka itulah yang ulama mau jadi umarah amar ma’ruf saja,” sebutnya.
Ulamanya amar ma’ruf itu, jelas Kiai Muhyiddin, enggak mau nahi mungkar karena risikonya berat.
“Nah, itulah salah satu sebab umat Islam juga punya saham dalam memperpanjang masa genosida Israel di Gaza. Sekarang saatnya kita rubah sikap kita,” pungkasnya.[] Muhammad Nur
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat