MSPI: Secara Fakta, Demokrasi Lahirkan Banyak Figur Bermasalah

 MSPI: Secara Fakta, Demokrasi Lahirkan Banyak Figur Bermasalah

MediaUmat – Fenomena banyaknya pejabat yang memiliki masalah termasuk yang terseret isu moral maupun hukum, menurut Peneliti Masyarakat Sosial Politik Indonesia (MSPI) Dr. Riyan sistem demokrasi secara fakta melahirkan lebih banyak figur bermasalah daripada yang memberikan solusi.

“Ya. Secara fakta itu pasti iya,” bebernya dalam Kabar Petang: Hadeh! Viral Foto Dua Menteri Main Domino Bareng Aziz Wellang, Saat ‘Geger DPR’, Rabu (10/9/2025) di kanal YouTube Khilafah News.

Pasalnya, sebut Riyan, demokrasi itu sistem yang cacat dari lahir.

“Klaim dari oleh dan untuk rakyat ya. Namun faktanya senantiasa kita temui bahwa demokrasi itu justru hanya dikendalikan oleh segelintir orang yang kita sebut sebagai kapitalis oligarki gitu ya, dari aspek pemerintahannya maupun juga dari aspek ekonomi,” kritiknya.

Nah, tegas Riyan, hanya orang-orang berduit yang bisa masuk di dalam kekuasaan.

Namun, kata Riyan, sayangnya rakyat melihat bahwa kekuasaan tidak untuk melayani masyarakat tetapi justru biasanya dipakai untuk mengembalikan biaya politik yang tinggi.

“Nah, itu saya kira karena tadi secara panggung demokrasi itu memang kemudian mendorong banyak pihak tadi itu justru untuk melakukan transaksi-transaksi yang sifatnya berpeluang untuk menimbulkan korupsi dan berbagai penyimpangan. Ya, karena mahalnya biaya politik itu,” ungkapnya.

Kemudian, lanjut Riyan, nanti berlaku siklus lingkaran setan itu.

“Mereka mengeluarkan biaya kemudian bikin kebijakan. Kebijakan itu kemudian nanti dipakai lagi untuk kemudian menginvestasikan transaksi-transaksi politik yang kemudian ada,” ujarnya.

Di situlah, ulas Riyan, titik-titik rawan korupsi dan transaksi-transaksi antara yang punya kewenangan (pejabat) maupun yang punya kepentingan (pengusaha).

“Kemudian berbagai penyimpangan-penyimpangan itu terjadi sampai pada titik-titik yang sangat simbolik,” ucapnya.

Jadi, simpul Riyan, di dalam panggung demokrasi inilah justru kekuasaan itu akan terus senantiasa transaksional dan dalam kasus pembalakan liar ini yang begitu masif. Kemudian hal ini dilakukan begitu banyak pihak yang penuh dengan kepentingan.[] Novita Ratnasari

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *