Mediaumat.info – Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi menyatakan bahwa momen Maulid Nabi ini seharusnya menjadi pendorong umat Islam untuk memunculkan kembali negara khilafah yang akan membebaskan Palsetina.
“Momen Maulid Nabi ini harus kita maknai lebih mendalam. Kalau kita bicara tentang pembebasan tanah Palestina seharusnya menjadi pendorong umat Islam untuk memunculkan kembali negara Khilafah, negara adidaya ini,” ujarnya dalam Rubrik Dialogika: Maulid, Moment Pembebasan Palestina Kembali? di kanal YouTube Perdaban Islam ID, Sabtu (14/9/2024).
Menurut Farid, pembebasan tanah Palestina ini sangat tergantung kepada keberadaan kekuatan umat terutama kekuatan yang sifatnya politik berupa negara. Oleh karena itu momen Maulid Nabi SAW ini bisa digunakan umat untuk melahirkan negara adidaya yaitu negara khilafah yang sangat jelas dibutuhkan oleh umat saat sekarang ini.
Farid melihat, memang perlawanan terhadap entitas penjajah Yahudi ini bisa dilakukan oleh kelompok-kelompok kaum Muslim yang hingga saat ini masih dilakukan. Dan memang itulah kewajiban yang harus dilakukan sebagaimana yang dilakukan oleh mujahidin Hamas dan kelompok mujahidin-mujahidin lainnya.
Namun kata Farid, dalam realitanya yang dihadapi itu sebenarnya bukan semata-mata entitas penjajah Yahudi yang sebenarnya sangat-sangat lemah bahkan tidak layak disebut sebagai sebuah negara. Wilayah yang dikuasai entitas penjajah Yahudi itu kalau dibandingkan dengan Timur Tengah secara keseluruhan bagaikan satu titik saja di Timur Tengah. Apalagi kalau dibandingkan dengan dunia Islam.
Secara keseluruhan, maka akan terlihat lebih kecil lagi. Dengan jumlah penduduk yang hanya 7 juta dan tidak memiliki sumber daya alam yang memadai sebagai layaknya sebagai sebuah negara. Karena itu entitas penjajah Yahudi ini disuplai energinya dari luar.
Bahkan kata Farid, serangan Hamas yang bersandi Taufan al-Aqsha kemarin itu membuktikan kelemahan entitas penjajah Yahudi ini. Demikian juga jumlah pasukannya kalau dibandingkan dengan negara-negara Muslim di sekitarnya, maka jumlah pasukan negara-negara Muslim itu jauh lebih banyak dan jauh lebih besar.
“Apalagi kalau digabungkan antara tentara-tentara Turki, tentara Saudi tentara Mesir dan juga tentara Yaman, Irak dan sebagainya. Belum lagi ditambah Pakistan yang sebenarnya secara militer cukup memungkinkan untuk membantu langsung Palestina.
“Maka entitas penjajah Yahudi ini bisa kita simpulkan sebenarnya lemah,” ucap bebernya.
Farid menilai, entitas penjajah Yahudi ini terkesan kuat tidak lain karena ada negara-negara atau kekuatan politik yang lebih besar menyokongnya yakni negara-negara Barat yang dimotori oleh Amerika Serikat.
“Itu pun sebenarnya Amerika tidak ikut langsung bertempur melawan pejuang-pejuang Hamas. Tapi Amerika membantu dalam bentuk dua dukungan, yakni dukungan politik dan persenjataan,” bebernya.
Dukungan politik, kata Farid, berupa pengendalian atau pengontrolan terhadap penguasa-penguasa Arab yang ada di sekitar entitas menjajah Yahudi itu. Maka bisa disebut penguasa-penguasa Arab itu sejatinya adalah iron dome entitas menjajah Yahudi yang paling kuat, karena penguasa-penguasa Arab inilah yang tidak menggerakkan tentara-tentaranya untuk membebaskan tanah Palestina.
“Penguasa-penguasa Arab inilah yang sejatinya, yang sesungguhnya, melumpuhkan keberanian dari panglima-panglima perang kaum Muslimin,” ucapnya.
Oleh karena itu, Farid memandang, pembebasan terhadap tanah Palestina itu mutlak akan berhadapan dengan kekuatan negara besar yaitu Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Sehingga dalam konteks inilah pembebasan tanah Palestina ini akan sangat mungkin dilakukan dengan bersatunya negeri-negeri Islam yang kekuatannya akan lebih dahsyat lagi ketika persatuan itu didasarkan kepada ideologi Islam di bawah satu negara yang merepresentasikan kekuatan politik umat Islam secara global yang disebut dengan negara khilafah.
“Dan inilah yang tidak ada di tengah-tengah kaum Muslimin sekarang yaitu negara yang merepresentasikan umat Islam secara global yang menyatukan umat Islam dan yang menggerakkan tentara-tentara kaum Muslimin dengan segala potensi yang ada di negeri negeri Islam ini yang tidak ada sekarang,” pungkas Farid. [] Agung Sumartono
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat