MBS kepada Pezeshkian: Kami Menolak Penggunaan Kekuatan untuk Menyelesaikan Sengketa

Pada hari Sabtu, 14 Juni 2025, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menelepon Presiden Iran Masoud Pezeshkian. Selama panggilan tersebut, Putra Mahkota Saudi menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada rakyat Iran yang saudara dan keluarganya tewas akibat serangan (Israel) terhadap Iran. Pangeran Mohammed bin Salman juga menegaskan kembali kecaman dan kecaman Kerajaan atas serangan ini, yang merusak kedaulatan dan keamanan Iran serta merupakan pelanggaran hukum internasional.

Putra Mahkota juga menekankan bahwa serangan ini telah mengganggu dialog yang sedang berlangsung untuk menyelesaikan krisis dan menghambat upaya untuk meredakan situasi dan mencapai solusi diplomatik.

Sementara itu, Presiden Iran mengucapkan terima kasih kepada putra mahkota Saudi atas sentimen mulianya terhadap Iran dan rakyat Iran, serta menghargai posisi kerajaan dalam menolak dan mengutuk agresi ini (skynewsarabia.com, 14/6/2025).

**** **** ****

Para penguasa ruwaibidhah yang telah memaksakan kekuasaannya atas umat Islam, dimana mereka bertindak seperti orang yang sedang menonton pertandingan sepak bola antara dua tim, dan menunggu hasilnya, lalu bertepuk tangan untuk pemenangnya. Mereka menganggap jabatan mereka sebagai rampasan dan sarana untuk merampok kekayaan umat, menumpahkan darah, memerangi Islam dan para pengembannya, serta menghalanginya untuk tidak mencapai kursi kekuasaan! Mereka adalah Ibnu Salman, Ibnu Zayed, dan orang-orang Qatar yang tolol, yang menggelontorkan triliunan dolar kepada musuh Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang beriman, Trump, sementara rakyat Gaza sekarat karena kelaparan dan pemboman, namun mereka tidak bergerak sedikit pun! Sementara itu, jika ada pergerakan dari rakyat mereka yang meminta pertanggungjawaban dan berusaha mengubah mereka, meski hanya dengan kata-kata (kritikan), maka mereka segera mengkriminalisasinya, sebagaimana yang terjadi pada banyak ulama, bahkan banyak di antaranya masih mendekam di penjara penindasan di negeri Hijaz. Mereka keras terhadap orang-orang beriman dan penyayang terhadap orang-orang kafir. Mereka ini bukan pemimpin bagi umat, sebab mereka meraih kekuasaan tidak melalui baiat dan kemauan umat Islam, melainkan dipaksakan oleh kaum kafir penjajah agar umat menerimanya.

Sekarang, mengingat apa yang terjadi di Iran, ketika entitas Yahudi membom potensi umat Islam, termasuk pasukan militer dan ilmuwan nuklir, Bin Salman merasa puas hanya dengan menyatakan kecaman demi kecaman atas serangan ini, sama sekali dia tidak memobilisasi pasukannya untuk menghentikan serangan ini terhadap negeri Islam, terlepas dari sistem pemerintahannya,sebab kaum Muslim harus menjadi tangan bagi yang lain, sebagaimana dinyatakan dalam hadits yang mulia, bahwa kaum Muslim adalah satu umat tanpa kecuali. Begitu juga, seorang Muslim adalah saudara bagi seorang Muslim yang lain, sehingga ia tidak menzalimi yang lainya, menyerahkannya, atau menelantarkannya.

Karena itu, putra-putra umat Islam, baik individu maupun kelompok, wajib berjuang mewujudkan ide-ide tersebut di muka bumi dengan menghidupkan kembali kehidupan Islam, dengan mendirikan negara Khilafah Rasyidah ‘ala minhājin nuuwah, yang akan menyiapkan kekuatan sekuat tenaga untuk menggentarkan para musuh, menyingkirkan batas-batas buatan di antara negeri-negeri Islam, menerapkan Islam secara menyeluruh dalam seluruh aspek kehidupan di dalam negeri, dan mengembannya sebagai risalah petunjuk dan cahaya bagi seluruh umat manusia. Denikian pula, orang-orang yang memiliki kekuatan dan berkuasa di kalangan tentara kaum Muslim harus mendukung Hizbut Tahrir, sang pelopor yang tidak berbohong kepada warganya, yang bekerja siang dan malam untuk membawa Islam ke tampuk kekuasaan, agar Islam dapat diterapkan. Mereka juga harus membebaskan diri dari semua kewajibannya kepada Allah sebelum datang suatu hari dimana harta dan anak-anak tidak lagi bermanfaat, kecuali bagi orang-orang yang datang kepada Allah dengan hati yang bersih. Agar mereka tidak termasuk orang-orang yang tentangnya Allah SWT berfirman:

﴿إِنَّ فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَجُنُودَهُمَا كَانُوا خَاطِئِينَ﴾

Sesungguhnya Firʻaun, Haman, dan bala tentaranya adalah orang-orang salah.” (TQS. Al-Qashash [28] : 8). [] Abdullah Abdul Hamid – Wilayah Irak

Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 22/6/2025.

 

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: