Meski Tetangga Dukung Zionis, Pengamat Serukan Indonesia Konsisten Bela Palestina

Mediaumat.id – Meski terdapat negara anggota ASEAN yang terang-terangan bersikap mendukung tindakan brutal Zionis Yahudi atas warga Gaza, Palestina, sikap pemerintah Indonesia diharapkan konsisten membela Palestina.
“Harus tetap konsisten membela Palestina,” ujar Pengamat Politik Islam Dr. Riyan, M.Ag. kepada Mediaumat.id, Ahad (12/11/2023).
Terlebih, sambung Riyan, Indonesia dan Palestina sama-sama sebagai negeri Muslim. Dan bahkan Indonesia menyandang predikat sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia.
Untuk juga dipahami, dalam rangka melemahkan umat Islam, Inggris dan Amerika Serikat (AS), menurut Riyan, pendudukan Zionis Yahudi atas Palestina ini dimunculkan dan terus dipelihara.
Tak berhenti di situ, koalisi antara zionis Yahudi dan penjajah kafir Inggris dan AS yang menurut Riyan, terkategori ‘najis’ tersebut, terus berusaha memaksakan dominasinya ke negara-negara lain termasuk Indonesia.
Sehingga, kendati negara-negara di Asia Tenggara di antaranya, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina dan Myanmar; serta secara Asia ada India dan Nepal jelas-jelas mendukung tindakan brutal Zionis Yahudi, sekali lagi Riyan berharap Indonesia tidak ragu memosisikan mereka sebagai musuh.
“Jangan ragu memosisikan mereka sebagai musuh. You are with us (membela Palestina) or with real terrorist (membela Zionis Yahudi dan AS),” cetusnya.
Diberitakan sebelumnya, Vivian Balakrishnan, Menlu Singapura misalnya, menegaskan bahwa serangan yang dilakukan oleh Hamas pada 7 Oktober lalu adalah tindakan terorisme dan kebrutalan yang ekstrem. Ia juga menilai bahwa serangan tersebut adalah tindakan yang tak dibenarkan.
Maka itu, Riyan tak heran memang begitulah sifat seharusnya dari ‘budak’ kepada tuannya.
“Tidak aneh bila Menlu Singapura membebek gonggongan Zionis Yahudi bahwa Hamas adalah teroris sebagaimana Amerika yang ditakuti Singapura telah mendeklarasikan bahwa Hamas teroris dan Zionis akan mereka beking (sokong),” terangnya.
Melihat hal ini, Riyan menyampaikan, negeri ini tak boleh membiarkan negara-negara antek tersebut menggelorakan isu ‘Hamas teroris’. Tetapi sebaliknya, secara politis memberikan serangan balik dengan narasi ‘Hamas adalah mujahidin dan penjuang Islam’, serta ‘Singapura, dan antek-antek yang lain adalah musuh Islam sebagaimana Amerika’.
“Ini harus dilakukan secara masif, tidak perlu ragu meskipun mereka tetangga dekat,” tekannya, yang berarti penting pula upaya mematahkan serangan-serangan politik negara-negara antek AS tersebut.
Solusi Syar’i
“Untuk membebaskan Palestina, jalan satu-satunya yang sejati dan syar’i adalah dengan mengirim tentara-tentara Muslim untuk berjihad menghancurkan Zionis Yahudi,” seru Riyan kembali.
Tetapi, mengingat persoalan pokoknya adalah adanya sokongan negara-negara adidaya, umat Islam pun harus bersatu untuk istiqamah membangun tata dunia dan konstelasi internasional baru yang tidak didominasi oleh AS dan antek-anteknya.
“Negara harus dilawan negara, sistem harus dilawan dengan sistem. negara Amerika harus dikalahkan dengan negara khilafah, sistem sekuler-kapitalis-demokrasi yang batil harus diganti dengan sistem Islam yang kaffah,” tuturnya.
Untuk itulah, ia menambahkan, betapa pentingnya umat untuk terus melakukan aktivitas dakwah secara global yang tentu saja tetap mengikuti metode Rasulullah SAW.
Lantas berangkat dari sini, diharapkan Riyan akan terjadi akselerasi kesadaran publik yang menjadi dasar dari opini umum tentang Islam sebagai ideologi menggantikan kapitalisme.
Sebab, ketika kesadaran Islam, terlebih dukungan dari ahlul quwwah muncul, jelasnya, maka bukan hanya Palestina yang bakal dibebaskan sebagaimana yang terjadi di era Khalifah Umar bin Khattab.
Lebih dari itu, seluruh negeri-negeri Muslim pun tak luput dari perhatian sang khalifah. “Seluruh wilayah kaum Muslimin yang dicaplok penjajah akan bisa dibebaskan dan dinaungi secara sempurna dengan khilafah,” pungkasnya.[] Zainul Krian