Meski AS dan Eropa Dukung Zionis, IJM Ingatkan Kaum Muslim Jangan Takut Sedikit pun

Mediaumat.id – Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana menghimbau kepada kaum Muslim agar jangan takut dan ragu sedikit pun untuk tetap mendukung pembebasan Palestina meskipun entitas penjajah Yahudi didukung Amerika Serikat, Prancis, Jerman dan Italia.

“Melihat pertempuran sengit saat ini kaum Muslimin jangan perlu takut dan ragu sedikit pun,” ujarnya dalam video Perang Semesta Akan Berkobar? Di kanal YouTube Justice Monitor, Sabtu (14/10/23).

Karena sesungguhnya, lanjut Agung, tanah Palestina merupakan tanah wakaf milik kaum Muslim bukan milik bangsa Arab atau bangsa Palestina saja. “Palestina telah berada di bawah kekuasaan Islam saat dibebaskan oleh Khalifah Umar bin Khattab ra pada tahun 15 Hijriah, beliaulah yang langsung menerima tanah tersebut dari (Uskup) Saphronius,” tegasnya.

Agung juga membeberkan, Umar Bin Khattab ketika menerima tanah tersebut dari Saphronius di atas perjanjian Umariyyah, yang isinya adalah usulan dari orang-orang Nasrani agar Yahudi tidak boleh tinggal di dalamnya (Palestina).

“Namun sejak Khilafah Utsmaniyyah runtuh, tahun 1924 akhir bumi Palestina jatuh ke tangan Zionis sang agresor dan penjajah Zionis berhasil mendirikan entitas negaranya pada Tahun 1948 menduduki 77% tanah Palestina dan setelah mengusir 2/3 rakyat Palestina dari tanah mereka yang tersisa tinggal 156.000 jiwa atau 17% dari total warga entitas penjajah yahudi,” cetusnya miris.

Khalifah

Agung menilai, saat ini umat Islam membutuhkan seorang khalifah yang adil. “Sebabnya jelas sebagaimana sabda Rasulullah SAW, Imam atau khalifah itu laksana perisai kaum Muslimin, diperang, diperangi di belakang dia, dan dilindungi oleh dirinya, hadis riwayat Muslim, apa yang disabdakan Rasulullah SAW pernah dibuktikan dalam sejarah oleh para khalifah pada masa lalu,” ujarnya.

Salah satunya, beber Agung, adalah Khalifah al-Mu’tasim Billah yang sukses menaklukkan Kota Amurriyah kota terpenting bagi Imperium Romawi. “Diberitakan bahwa penguasa Amurriyah salah seorang raja Romawi, telah menawan wanita mulia keturunan Fatimah ra, wanita itu dinistakan hingga berteriak dan menjerit meminta pertolongan,” bebernya.

Mengutip dari Ibnu Khaldun, Agung menjelaskan, ketika berita penawanan wanita mulia itu sampai ke telinga Khalifah al-Mu’tashim Billah saat itu beliau (khalifah) berada di atas tempat tidur, ia (khalifah) langsung bangkit, seraya berkata, “Aku segera memenuhi panggilanmu.”

“Tidak berpikir lama, khalifah pun segera menggerakkan sekaligus mimpin sendiri puluhan ribu pasukan kaum Muslimin menuju Kota Amurriyah, terjadilah peperangan sengit, Kota Amurriyah pun berhasil ditaklukkan oleh kaum Muslimin,” bebernya.

Lalu, lanjutnya, khalifah pun berhasil membebaskan wanita mulia tersebut yang ditawan. “Lalu khalifah berkata di hadapan wanita itu, jadilah engkau saksi untukku di depan kakekmu Nabi Muhammad SAW bahwa aku telah datang untuk membebaskan kamu,” jelasnya.

Dari kisah ini, bebernya, walhasil umat memang butuh sistem yang sempurna juga seorang khalifah seperti Al-Mu’tashim Billah.

“Semoga umat Islam di seluruh dunia memiliki kembali perisai itu, juga pemimpin pemberani yang mengayomi seperti Khalifah al-Mu’tasim Billah yang akan menaklukkan para penjajah menyatukan berbagai negeri Islam menjaga kehormatan kaum Muslim dan menolong kaum yang tertindas,” tandasnya.[] Setiyawan Dwi

Share artikel ini: