Mesir Dituding Berkhianat dalam Krisis Pengepungan Gaza

MediaUmat – Rezim Mesir mendapat sorotan tajam setelah dituding berkhianat terhadap rakyat Palestina di Gaza dengan membiarkan pengepungan berlanjut tanpa intervensi berarti. Tuduhan ini muncul menyusul laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyatakan Gaza telah memasuki fase kelaparan kelima atau kelaparan katastrofik.
Sejak agresi militer Israel ke Jalur Gaza pada Oktober 2023, pemerintah Mesir mengklaim telah memainkan peran mediasi dan menyangkal keterlibatannya dalam penutupan perlintasan Rafah. Namun, menurut siaran pers Kantor Media Hizbut Tahrir Mesir, sikap diam dan kelambanan rezim tersebut justru memperlihatkan kolusi dengan Israel.
“Mesir membiarkan perlintasan Rafah direbut oleh entitas Yahudi, mengabaikan perjanjian damai yang selama ini dijadikan alasan untuk tidak mendukung perjuangan rakyat Palestina,” demikian bunyi siaran tersebut.
Siaran itu juga menyoroti minimnya respons militer Mesir bahkan ketika wilayahnya di selatan Rafah dan Sinai turut menjadi sasaran serangan udara Israel. Meski memiliki kapasitas militer, rezim Mesir disebut tidak mengambil langkah apapun untuk mencegah pendudukan atau membuka jalur bantuan kemanusiaan.
Selain itu, Hizbut Tahrir menyoroti sikap Mesir dalam pengelolaan Terusan Suez, yang dinilai sebagai alat tekanan strategis terhadap Israel dan sekutunya. “Kapal perang berbendera Amerika dan Israel dibiarkan melintasi Terusan Suez dengan alasan hukum internasional,” tulis pernyataan itu, “seolah-olah hukum itu hanya berlaku saat melayani kepentingan kolonialis.”
Kelompok ini juga mengungkapkan bahwa aktivis-aktivis sipil, termasuk dari kalangan non-Muslim, mengalami kesulitan dan bahkan ditahan ketika mencoba menyalurkan bantuan atau menerobos pengepungan. Mereka menyebut adegan para aktivis yang memohon kepada tentara Mesir agar dibukakan jalan menuju Gaza sebagai gambaran tragis dari kedalaman pengkhianatan rezim.
Dalam pernyataan penutupnya, Hizbut Tahrir menyerukan kepada para tentara Mesir untuk bertindak membebaskan Gaza dan Palestina. Mereka menegaskan bahwa rakyat Mesir tidak tinggal diam, namun dikhianati oleh pemimpinnya sendiri.
> “Kami tahu kalian memiliki senjata dan kekuatan untuk menolong Gaza. Maka bersegeralah menuju kemuliaan. Allah beserta kalian,” ujar siaran itu.
Siaran ini ditutup dengan kutipan dari Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 160 yang menekankan ketergantungan orang beriman hanya kepada pertolongan Allah. []
Sumber: Siaran Pers Kantor Media Hizbut Tahrir di Wilayah Mesir 26/7