Mensyukuri Kemerdekaan Itu dengan Melaksanakan Perintah Allah

MediaUmat – Mensyukuri kemerdekaan Indonesia ke-80, menurut Pemimpin Redaksi Majalah Al-Wa’ie Farid Wadjdi seharusnya dengan melaksanakan perintah Allah SWT.
“Yang disebut dengan bersyukur itu adalah dengan taat kepada Allah SWT dalam perkara-perkara yang diperintahkan oleh Allah SWT dan dalam perkara-perkara yang dilarang oleh Allah SWT,” ujarnya mengutip penjelasan Imam ath-Thabari dalam Sorotan Dunia Islam, Rabu (13/8/2025) di Radio Dakta 107.0 MHz FM Bekasi.
Menurutnya, bersyukur itu adalah perintah Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, disebutkan la-ing syakartum la-aziidannakum wa la-ing kafartum inna ‘azaabii lasyadiid.
“Jadi, sungguh jika kalian bersyukur, Allah akan menambahkan nikmat untuk kalian namun jika kalian mengingkari nikmat Allah, pasti azab Allah itu sangat berat,” ujarnya.
Peran Ulama dan Umat Islam
Farid mengingatkan, yang paling memengaruhi perjuangan kemerdekaan negeri ini, tidak lain adalah Islam.
“Ini adalah wajar karena mayoritas negeri ini beragama Islam maka tidak mengherankan kalau perjuangan negeri ini sejak penjajahan kolonial sampai sekarang itu dilatarbelakangi oleh Islam. Pengusiran penjajah itu tidak bisa dilepaskan dari kewajiban syariah yaitu kewajiban jihad fii sabilillah,” tegas Farid.
Termasuk pembentukan negeri ini, Farid menilai, itu juga tidak bisa dilepaskan dari keinginan para ulama untuk menjadikan negeri ini diatur berdasarkan syariat Islam.
“Dalam resolusi jihad yang dikeluarkan oleh Hasyim Asy’ari misalkan, menyebutkan bahwa mengusir penjajah itu adalah fardhu ‘ain yaitu bagi penduduk yang ada sekitar 94 km di sekitar titik penjajahan itu ada. Di luar itu, fardhu kifayah,” terangnya.
Menurutnya, itu juga yang mendorong ulama-ulama itu menginginkan Islam ini sebagai dasar negara. Dalam BPUPKI, dalam PPKI termasuk dalam sidang Konstituante, para ulama itu menginginkan Islam ini sebagai dasar negara.
“Sebagaimana yang disampaikan oleh Kiai Haji Masykur dalam sidang Konstituante menyebutkan memperjuangkan Islam sebagai dasar negara adalah kewajiban mutlak. Demikian juga ketika melawan G30S/PKI,” tegas Farid.
“Saya ingin menggarisbawahi itu, untuk menunjukkan bahwa Islam ini adalah suatu hal yang melatarbelakangi perjuangan dan menjadi visi perjuangan umat Islam dan para ulama,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat