Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, menyampaikan pidato di hadapan Dewan Keamanan PBB di New York pada malam 16 Juli 2025, dalam sebuah sesi yang membahas situasi kemanusiaan di Gaza. Ia berkata, “(Israel) tidak menginginkan perdamaian, juga tidak menginginkan stabilitas. Tidak perlu berdalih. Mari kita hadapi kenyataan. Setelah 80 tahun. Dunia kembali menyaksikan kembalinya kamp konsentrasi, sebuah kampanye genosida yang berkelanjutan terhadap seluruh bangsa. Mesin perang (Israel) terus menyasar anak-anak yang berusaha mendapatkan air untuk keluarga mereka atau para ibu yang mencari makanan untuk anak-anak mereka. Mesin ini hidup dari kebencian, hidup dari impunitas, dan hidup dari dukungan tanpa syarat dari sebagian orang. Situasi tragis di Gaza telah menjadi kenyataan karena sebagian orang memilih untuk menutup mata, bahkan terhadap penderitaan yang paling berat sekalipun. Ini tidak boleh terus berlanjut. (Israel) sedang mencoba menerapkan strategi agresifnya di Lebanon, Suriah, dan Iran, bukan hanya di Palestina.”
Menteri Luar Negeri Turki hanya berkutat pada diagnosis realitas tragis di Gaza dan tujuan entitas Yahudi, menyadari bahwa retorika semacam itu tidak akan memengaruhi maupun menghalangi entitas Yahudi dari kejahatannya. Sebaliknya, ia menyerukan penegasan pengkhianatan tingkat tinggi atas pengakuan entitas Yahudi dan perampasan hampir 80% wilayah Palestina olehnya dengan menyerukan penerapan solusi dua negara dan pembentukan negara Palestina.
Ia tidak menyerukan pengiriman militer dari Turki atau negara-negara Islam lainnya untuk menghadapi entitas Yahudi, yang—sebagaimana disebutkannya—tidak hanya mengancam Palestina, tetapi juga seluruh kawasan, termasuk Turki. Ia menganggap masalah ini sebagai masalah kemanusiaan saja, bukan masalah yang menentukan hidup dan matinya umat Islam. Ia berharap Amerika Serikat menghentikan perang, yang sedang mengobarkan perang melalui entitas Yahudi, dan yang sedang berupaya merebut seluruh Palestina dari tangan rakyatnya, kaum Muslim. Presidennya, Trump, telah secara eksplisit menyatakan hal ini dengan mengatakan bahwa ia ingin memperluas wilayah entitas Yahudi (hizb-ut-tahrir.info, 17/7/2025).
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat