Mencintai Rasulullah SAW Menuntut Penegakan Khilafah Ala Minhājin Nubuwah
Bulan Rabi’ul Awal adalah bulan yang diberkahi. Sebab di bulan ini, Rasulullah SAW datang ke dunia ini. Sehingga mencintai Rasulullah SAW, lebih mengutamakannya SAW atas seluruh dunia, dan menaatinya adalah wajib. Allah SWT berfirman:
﴿قُلْ إِن كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ اللّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُواْ حَتَّى يَأْتِيَ اللّهُ بِأَمْرِهِ وَاللّهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ﴾
“Katakanlah: jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya”. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (TQS. At-Taubah [9] : 24).
Apa yang dimaksud dengan cinta kepada Nabi SAW? Al-Nawawi dalam “Syarah Muslim” meriwayatkan terkait dengan makna cinta kepada Rasulullah SAW, dari Sulaiman bin Al-Khattabi, yang mengatakan: “Cintamu kepadaku (Muhammad SAW) tidak akan dapat dipercaya sampai kamu menenggelamakan dirimu untuk menaatiku. Dan kamu lebih mendahulukan ridhaku daripada keinginan hawa nafsumu, meskipun dalam upaya mencari keridhaannku tersebut kamu akan mendapatkan celaka.” Oleh karena itu, untuk saat ini, cinta kepada Nabi SAW tidak dapat diungkapkan melalui pidato kosong pemerintah pada 12 Rabi’ul Awal 12 , pemasangan lampu warna-warni, dan menjadikannya hari libur umum, namun itu hanya dapat diungkapkan dengan mendirikan Khilafah ‘ala minhājin nubuwah.
Wahai kaum Muslim! Wahai orang-orang yang memiliki kekuatan dan pengaruh: Kaum Muslim di seluruh dunia saat ini berada di bawah belas kasihan orang-orang kafir, dalam keadaan kekurangan dan terhina akibat diterapkannya sistem kehidupan Barat, sementara para penguasa mereka bangga menjadi sekutu para musuh, yaitu kaum kafir Salibis. Ketika kesucian Nabi SAW dilecehkan dengan dukungan dari kekuatan kolonial Barat, para penguasa ini menolak untuk mengusir meski hanya satu orang duta besar saja, apalagi memobilisasi angkatan bersenjata kita hingga kekuatan dan corong jahat kaum kafir kolonial dapat ditumbangkan. Bahkan setelah mereka melihat penderitaan orang-orang yang mencintai Nabi SAW di negeri-negeri kaum Muslim yang diduduki, para penguasa tetap merantai angkatan bersenjata di barak-barak mereka.
Dalam semua keadaan ini, mencintai Rasulullah SAW mengharuskan Anda untuk menaatinya, dan menggulingkan para penguasa pengkhianat saat ini. Sebab, hanya dengannya saja, kesatuan kekuatan politik dapat dikembalikan, dan hanya dengannya pula akan tegak kembali Khilafah, warisan negara Islam yang sebenarnya, sebagaimana yang didirikan Nabi SAW di Madinah Al-Munawwarah. Tentu saja, cinta kepada Nabi SAW harus melebihi cintanya pada dunia, semua yang ada di dalamnya, serta semua bisnis dan kedudukan. Kita harus mengalahkan setiap rintangan, dan menerima setiap bahaya untuk menaatinya. Inilah yang benar-benar akan bermanfaat bagi kita di hari kiamat, di hadapan Allah SWT, dan insya Allah ini yang akan membawa kita lebih dekat kepada-Nya di akhirat nanti. Rasulullah SAW bersabda:
«أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ»
“Kamu akan bersama orang yang kamu cintai.” (HR. Bukahri Muslim).
Kantor Media Hizbut Tahrir
Wilayah Pakistan