Masih Ada Peluang Negeri Ini Menjadi Berdaulat dan Sejahtera

 Masih Ada Peluang Negeri Ini Menjadi Berdaulat dan Sejahtera

Mediaumat.id – Cendekiawan Muslim Prof. Dr. Muh. Basuni, M.Hut. mengatakan tetap ada peluang outlook negeri Muslim menjadi negara berdaulat dan sejahtera sekalipun perkembangan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) dan SDM (sumber daya manusia) masih memprihatinkan.

“Dari berbagai riset dan survei mengenai iptek dan SDM negeri-negeri Muslim yang saya kumpulkan memang menunjukkan perkembangan serta kondisi yang memprihatinkan dan cukup rendah dibandingkan negeri-negeri non-Muslim. Namun saya masih punya harapan tinggi negeri Muslim akan tetap mampu menjadi negara berdaulat dan sejahtera,” tuturnya dalam [LIVE] FGD #35 Forum Doktor Muslim: Outlook Indonesia, Menjadi Negara Berdaulat dan Sejahtera? di kanal YouTube Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa, Sabtu (24/12/2022).

Peluang yang dimaksud oleh Prof. Basuni adalah melihat hasil survei Pew Research Center di beberapa negeri Muslim tentang penegakan syariat Islam. Mengutip dari survei tersebut, ia menyampaikan di atas 50 persen negeri-negeri Muslim meyakini bahwa syariat Islam berasal dari Allah SWT negeri Muslim yang dimaksud di antaranya adalah Indonesia, Malaysia, Thailand bagian selatan, dan beberapa negara di Asia selatan.

Untuk interpretasi syariat Islam, survei juga menunjukkan 72 persen meyakini syariat Islam yang dimaksud itu adalah dengan satu interpretasi bukan multitafsir. Menurutnya, ini peluang besar menjadikan syariat Islam sebagai hukum positif menjadi lebih mudah diterima dan diterapkan. Apalagi dari beberapa survei lain juga menunjukkan keshalihan masyarakat Muslim serta setuju atas penerapan hukuman dengan cara Islam cukup tinggi, di atas 70 persen.

Kunci Keberhasilan

Prof. Basuni meyakinkan, Allah pasti akan memberi pertolongan kepada umat Islam asal meng-copy paste semua pemikiran dan metodologi yang sudah dicontohkan Rasulullah SAW dalam membangun negara dan peradaban Islam yang kuat.

“Kita harus yakin dengan potensi yang dimiliki oleh kita sendiri. Jangan terpengaruh dengan tuduhan negeri Islam yang mundur karena Islamnya,” tandasnya.

Ia juga mengungkapkan, kapitalis yang saat ini terlihat maju sebenarnya hanya semata kemajuan materi termasuk iptek yang hanya produk dari sebuah peradaban. “Adanya perkembangan iptek, justru kita harus menggunakannya sebagai wasilah dan untuk kepentingan dakwah. Ini adalah relevansi perkembangan iptek saat ini yang memudahkan dakwah untuk membangun peradaban Islam,” ujarnya.

Sebuah bangsa, lanjutnya, jika dibangun dengan bangunan ideologis maka pasti menghasilkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. “Jadi mari berjuang bersama untuk membangun peradaban yang besar seperti apa yang telah Rasulullah SAW dan shahabat-shahabatnya bangun hingga berakhir di kegelapan pada masa Turki Utsmani tahun 1924,” pungkasnya.[] Erlina

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *