Marak CFW, Analis: Akibat Kurang Keteladanan

Mediaumat.id – Maraknya fenomena Citayam Fashion Week (CFW) di kawasan Sudirman, Citayam, Bojong Gede dan Depok (SCBD), dinilai oleh Analis Sosial Media Rizqi Awal sebagai akibat dari kekurangan keteladanan.

“Kenapa pada akhirnya muncul SCBD ini, kekurangan keteladanan dari para pemimpin bangsa kita. Dari para tokoh-tokoh bangsa kita sehingga mereka akhirnya lebih cenderung untuk bisa mengapresiasikan atau mengaktualisasikan aktivitas mereka di lapangan dengan cara Citayam Fashion Week,” tuturnya dalam Kabar Petang: Sisi Gelap Citayam Fashion Week, Sabtu (23/7/2022) di kanal YouTube Khilafah News.

Rizqi mengingatkan, di kawasan SCBD tersebut, banyak anak-anak yang berstatus putus sekolah. Ia pun menjelaskan, anak-anak di kawasan tersebut mengharapkan konten mereka ada yang viral di TikTok maupun di sosial media lainnya, sehingga ada cuan yang masuk. “Sekali lagi, ketiadaan keteladanan ini yang membuat mereka pada akhirnya menjadi seperti itu,” ujarnya.

Selain itu, Rizki mengatakan, pengelolaan sumber daya manusia (SDM) Indonesia tampak bukan dalam rangka mewujudkan manusia yang berketuhanan Yang Maha Esa. “Artinya apa? Kalau kawasan SCBD ini dipenuhi oleh Citayam Fashion Week, justru tidak memperlihatkan ketimuran bangsa Indonesia. Tidak memperlihatkan religiusitas masyarakat Indonesia,” tegasnya.

Menurutnya, aktivitas seperti anak-anak CFW itu seharusnya dikontrol dan dikelola sedemikian rupa oleh pemerintah. Lanjutnya, tidak cukup sekadar dilihat dari sisi fashion week saja. “Dari sisi yang lain, bisa dilakukan kajian, diajarkan bagaimana anak-anak muda itu mendapat fasilitas yang lebih layak,” jelasnya.

Rizqi juga membeberkan, maraknya fenomena CFW tersebut seolah memberi kritik kepada pemerintah. “Ini loh, kita ini anak muda yang saat ini tidak diurus dengan baik oleh negara. Kita ini anak muda yang tidak dikelola dengan baik oleh negara sehingga punya jalan yang lain untuk bisa mengaktualisasikan diri,” ungkapnya.

Ia menambahkan, sisi lain kawasan SCBD tersebut, ada banyak anak-anak muda dengan outfit yang mahal, branded dan segala macam yang berbanding terbalik dengan anak-anak muda yang putus sekolah dan memiliki ketidakjelasan kehidupan sekolah selama pandemi.

“Artinya, memang kesalahan kita (dalam) mengelola individu remaja kita. Mengelola individu-individu remaja agar terarah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh kita. Apa itu? Menjadi manusia yang bertakwa di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala,” pungkasnya.[] Ikhty

Share artikel ini: