Manusia akan Istimewa Jika Jadikan Al-Qur’an Pegangan Hidup

Mediaumat.info – Berbicara mengenai keistimewaan bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an oleh Allah SWT, Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi mengatakan manusia akan menjadi istimewa jika Al-Qur’an dijadikan pegangan hidup.
“Kita sebagai umat manusia itu menjadi istimewa kalau kita itu terkait dengan Al-Qur’an. Dalam hal ini menjadikan Al-Qur’an itu pedoman hidup kita,” ujarnya kepada media-umat.info, Rabu (23/3/2024).
Menurut Farid, fungsi Al-Qur’an sebagaimana firman Allah SWT adalah sebagai pembeda antara yang hak dan yang batil, antara yang benar dan yang salah, antara yang baik dan yang buruk dan sebagainya. Oleh karena itu salah satu hal penting terkait Al-Qur’an ini adalah menjadikannya sebagai pedoman hidup.
Farid melihat, di bulan Ramadhan ini orang banyak yang membaca dan mengkhatamkan Al-Qur’an, hal itu adalah sesuatu yang menggembirakan.
Namun, menurutnya, aktivitas membaca Al-Qur’an itu hukumnya adalah sunnah.
Tapi Farid menyebut, ada aktivitas terkait dengan Al-Qur’an yang hukumnya wajib yakni menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.
“Dan inilah ya yang tampaknya harus kita renungi sampai sejauh mana kita telah menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup,” ucapnya.
Farid menegaskan, menggunakan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup bukan hanya aspek individu tapi harus di segala aspek kehidupan, di antaranya keluarga dan termasuk negara. Sebab ketika individu, keluarga, bangsa dan negara ini jauh dari Al-Qur’an, maka Allah SWT akan menimpakan kehidupan yang sempit.
Oleh karena itu peringatan Nuzulul Qur’an yang diadakan di Istana Negara, menurut Farid, seharusnya bukan sekadar formalitas memperingati Nuzulul Qur’an saja, tapi Istana sebagai pusat kenegaraan seharusnya menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dalam ekonomi, politik, sistem pendidikan, sistem sosial, hukum pidana dan sebagainya.
“Nah ini yang perlu kita evaluasi dari negeri kita ini, sampai sejauh mana kita menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup,” pungkas Farid. [] Agung Sumartono