Mahasiswa Serukan Golput 2024, Pengamat Tuturkan Golput Ideologis

 Mahasiswa Serukan Golput 2024, Pengamat Tuturkan Golput Ideologis

Mediaumat.id- Terkait seruan golput pemilu 2024, Pengamat Kebijakan Publik dari Indonesian Justice Monitor (IJM) Dr. Erwin Permana menyarankan seruan golputnya yang ideologis.

“Kalaupun ada seruan golput maka golput yang ideologis,” ujarnya dalam Perspektif: Membaca Arah Preferensi Politik Mahasiswa Golput!! di kanal YouTube Pusat Kajian dan Analisis Data, Jumat (30/6/2023).

Pasalnya, sudah sangat sering bahkan berulang seruan golput semacam ini, tetapi faktanya tidak terjadi perubahan yang berarti.

Artinya, jelas Erwin, suatu gerakan, dalam hal ini mahasiswa misalnya, tidak cukup sebatas mengkritisi terhadap permasalahan yang ada. Lebih dari itu, harusnya mampu memberikan solusi yang benar, yang tentunya sebelum itu harus mampu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu permasalahan.

“Apa sih yang menjadi inti masalahnya itu, apa?” lontarnya, seraya menyampaikan bahwa dengan sedikit analisis pemikiran bakal menemukan jawaban bahwa permasalahan di negeri ini berawal dari praktik-praktik sekularisme.

Sehingga, beber Erwin, lahirlah kemudian berbagai macam dimensi kebijakan dalam kehidupan masyarakat. Sebutlah sistem ekonomi yang justru tak memihak kepentingan masyarakat luas, tetapi malah melahirkan oligarki berikut ketimpangan yang semakin jauh dari kaum kaya dan miskin.

Dengan kata lain, secara ideologis tengah terjadi masalah implementasi sistemik. Sehingga, sekali lagi, kata Erwin, walaupun seruannya golput, tetapi ia berharap golput yang ideologis.

“Walaupun seruannya golput, misalnya. Tapi golput yang ideologis,” serunya, yang berarti pula untuk meningkatkan daya dobrak perubahan yang diinginkan.

Seperti diberitakan sebelumnya, seruan golput datang dari Koordinator BEM Seluruh Indonesia Hilmi Ash Shidiqi. Masyarakat diminta tak memilih atau mencoblos dalam pesta demokrasi 2024.

Seruan ini disampaikan Koordinator BEM sekaligus Ketua BEM UNS (Universitas Sebelas Maret) Surakarta tersebut di kanal YouTube Abraham Samad Speak Up, (28/6).

Sekadar diketahui, golput adalah sikap politik untuk tidak memberi hak suara dalam pemilu karena kepentingan politik tidak terpresentasikan.

Ideologi Islam

Tentu, kata Erwin yang sebelumnya juga mengapresiasi upaya para mahasiswa tersebut, istilah ideologis yang ia paparkan berkaitan erat dengan Islam sebagai solusi, tidak yang lain.

Sebab, menurutnya, dunia saat ini sedang mengalami kekosongan nilai, kehampaan moral akibat kegagalan kapitalisme global berikut sistem politik demokrasi maupun implementasi dari sosialisme-komunisme.

Terlebih, sebagai generasi muda Muslim, harusnya pula tak gampang membicarakan Islam sebagai solusi yang menurutnya, selain terpampang di depan mata, sudah terbukti ampuh ketika diimplementasikan. Ditambah garansi keberhasilan dari Allah SWT. “Maka ini akan menjadi garansi keberhasilan, menurut hemat saya,” cetusnya.

Terlebih pula, dengan sudut pandang terhadap akar masalah juga sama, maka suatu gerakan perubahan tak akan mudah dipecah belah seperti yang terjadi saat ini. “Jangankan mahasiswa, partai politik ini, ini mudah untuk dibegal, mudah untuk dirampas,” ulasnya.

Pun sebutlah ketika bicara tentang banyaknya pengangguran, utang negara yang makin menjadi-jadi, hingga invasi investasi asing yang kerap ditolak masyarakat, maka dengan sudut pandang yang sama terkait akar penyebab, seketika akan mampu menemukan solusi Islamnya. Namun demikian, lanjutnya, bukan kemudian lantas mudah melakukannya.

“Ini sulit? Tentu saja ini sulit, tentu saja tidak ada (jalan) perubahan itu yang mudah,” ucapnya.

Lantaran itu ia pun mengibaratkan seorang pelaut bisa dikatakan hebat, ketika mampu mengatasi jalur-jalur pelayaran yang sulit untuk mencapai tujuan. “Justru hebatnya seorang pelaut itu, itu ketika mampu mengatasi jalur-jalur pelayaran yang sulit,” pungkasnya, menyemangati.[] Zainul Krian

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *