Dalam Fath al-Bāri Syarh Sahīh al-Bukhāri, karya Imam Ibnu Hajar al-Asqalani, pada bab “Sakarātul Mauti”.
Telah menceritakan kepada kami al-Humaidi, telah menceritakan kepada kami Sufyan, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abi Bakr bin Amr bin Hazm, ia mendengar Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Yang mengikuti mayit sampai ke kubur ada tiga, dua akan kembali dan satu tetap bersamanya di kubur. Yang mengikutinya adalah keluarga, harta dan amalnya. Yang kembali adalah keluarga dan hartanya. Sedangkan yang tetap bersamanya di kubur adalah amalnya.”
Wahai saudara tercinta:
Hadits ini disebutkan oleh Imam al-Nawawi rahimahullah pada bab al-mujāhadah (perlawanan), sebab di dalamnya ada hal-hal yang akan melawan nafsu. Manusia butuh melawan nafsu, dan mengendalikannya dari banyak hal. Nafsu itu butuh perlawanan, sebab sifatnya cenderung pada kenyamanan dan ketenangan. Begitu juga manusia hidup antara kenyamanan dan perlawanan, antara penolakan dan penerimaan, antara penentangan dan penyerahan. Sehingga hasil dari amal manusia itu sebanding dengan kadar ketundukan, penerimaan dan kepasrahannya pada naluri.
Wahai kaum Muslim:
Apa hasil yang lebih besar daripada tetapnya amal yang dilakukan dengan ikhlas karena Allah semata, setelah keluarga dan harta pergi pada saat kematian, sementara yang tetap adalah amal? Adakah peringatan yang lebih jelas dari peringatan ini? Inilah yang diinginkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallama: Agar kita menyadari apa yang sebenarnya terjadi pada seorang manusia dalam hidup ini. Tidak ada harta yang akan menyelamatkannya, tidak ada ayah yang akan menjadi penolongnya, tidak ada ibu yang akan membelanya, dan tidak ada saudara laki-laki yang akan melindunginya. Tinggal satu pertanyaan: Amal apakah yang akan tetap bersama kita, setelah keluarga dan harta pergi meninggalkan kita? Tidak diragukan lagi bahwa Islam dan hukum-hukumnya yang diamalkan itulah yang akan tetap membersamai kita. Namun yang terbaik dari amal tersebut adalah amal yang mengantarkan pada penerapan hukum-hukum Allah subhanahu wa ta’ala, terutama di hari-hari setelah para penjajah dan penjahat hampir membunuh umat ini.
Ya Allah, segerakan tegaknya Khilafah yang akan menyatukan kaum Muslim, serta yang akan mengakhiri bencana dan mala petaka yang sejauh ini menyelimuti mereka. Ya Allah, terangi bumi dengan nur (cahaya)-Mu yang mulia. Allahumma āmīn! []
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 8/12/2020.