Level Korupsi Kian Parah, Sudah Dekati Ring Satu

MediaUmat – Menanggapi maraknya operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap koruptor, Direktur Pamong Institute Wahyudi al-Maroky, menilai tingkat korupsi di negeri ini sudah sangat parah dan bahkan menyentuh lingkaran kekuasaan paling dekat dengan Presiden.
“Kalau kita lihat levelnya, ini sudah mendekati ring satu. Orang-orang diangkat dan dilatih oleh Presiden, tetapi masih korupsi juga,” tegasnya dalam siniar Rakyat Mati Cacingan!! yang ditayangkan kanal YouTube Rayah TV, Jumat (5/9/2025).
Maraknya korupsi di negeri ini hingga sedemikian rupa, menurut Wahyudi, tidak lepas dari mentalitas pejabat yang rusak akibat sistem yang memberi ruang luas bagi perilaku tamak.
Demokrasi, kata dia, justru melahirkan praktik transaksional yang membuka jalan bagi korupsi.
“Dalam sistem demokrasi, kekuasaan bisa dibeli. Kursi jabatan bisa dinegosiasi. Maka jangan heran kalau yang duduk di kursi kekuasaan sibuk mengembalikan modal politiknya lewat korupsi,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan, kesenjangan sosial-ekonomi yang semakin menganga merupakan buah dari korupsi yang menggurita. Rakyat dibiarkan terpuruk, sementara elite politik dan pejabat menikmati fasilitas serta kekayaan yang mereka rampas dari uang negara.
“Jurang sosial di negeri ini makin lebar. Rakyat menjerit dengan biaya hidup tinggi, sementara pejabat pesta pora dengan uang hasil korupsi,” ujarnya.
Pejabat negara kini, sebut Wahyudi, lebih sibuk memperkaya diri dan kelompoknya ketimbang mengurus penderitaan rakyat. Sementara itu, rakyat kecil dipaksa bertahan hidup dalam kondisi serba kekurangan.
“Ketika rakyat mati cacingan, para pejabat asyik menumpuk kekayaan. Ini ketidakadilan sosial yang nyata,” ujarnya.
Pemberantasan korupsi selama ini, jelas Wahyudi, hanya bersifat tambal sulam. Walau KPK melakukan OTT, praktik korupsi tetap marak karena akar masalahnya tidak disentuh.
“Selama sistem yang dipakai adalah sistem sekuler, maka korupsi akan tetap subur. Solusinya hanya Islam yang diterapkan secara menyeluruh dalam kehidupan,” katanya.
Lebih jauh ia menambahkan, Islam memiliki sistem yang tegas dalam menutup celah korupsi, mulai dari pemimpin yang bertakwa, aturan keuangan negara yang jelas, hingga sanksi yang menjerakan.
“Kalau Islam diterapkan, pejabat tidak bisa seenaknya mengambil hak rakyat. Sebab kekuasaan dipandang sebagai amanah yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah,” pungkasnya.[] Zainard
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat