Yayasan Keagamaan Turki (Diyanet) akan menyelenggarakan KTT bantuan kemanusiaan internasional untuk Jalur Gaza pada 11 dan 12 November, dengan partisipasi perwakilan lebih dari 200 lembaga dan organisasi dari 48 negara. Sumber-sumber di yayasan tersebut mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa KTT bertema “Masa Depan Gaza” akan berlangsung di Istanbul Selasa dan Rabu.
KTT ini akan dihadiri oleh pejabat lokal dan internasional, perwakilan organisasi masyarakat sipil, aktivis hak asasi manusia, akademisi, dan jurnalis. KTT ini diperkirakan akan dihadiri lebih dari 400 peserta dari Turki dan 48 negara lainnya, yang mewakili lebih dari 200 lembaga dan organisasi. KTT ini bertujuan untuk menemukan solusi yang langgeng dan efektif bagi krisis kemanusiaan yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun di Gaza.
Peran Turki dan negeri-negeri Muslim lainnya hanya sebatas menjadi tuan rumah konferensi dan pertemuan puncak, yang setelahnya pertemuan tersebut bubar dengan pernyataan-pernyataan kosong dan deklarasi-deklarasi hampa. Ratusan konferensi mungkin telah diselenggarakan sejak dimulainya agresi terhadap Gaza, dan hasilnya nihil! Apakah konferensi-konferensi mereka telah menghentikan pembantaian yang dilakukan oleh entitas Yahudi? Adakah yang berani menyerukan aksi militer untuk menghalangi dan mengakhiri agresi entitas ini?
Kepemimpinan Urusan Agama Turki, sebuah lembaga sekuler yang didirikan atas dasar pengkhianatan, tidak akan membawa kebaikan. Konferensi-konferensi yang diselenggarakannya hanya akan menghasilkan hasil yang sejalan dengan keinginan Republik Turki yang sekuler, dan tidak akan menyimpang sedikit pun dari garis tersebut. Oleh karena itu, konferensi tersebut tidak akan menguntungkan rakyat Gaza; sebaliknya, konferensi tersebut akan menjadi platform bagi seruan-seruan pengkhianatan untuk normalisasi hubungan dengan entitas Yahudi (hizb-ut-tahrir.info, 10/11/2025).
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat