Kritik UU TNI, Pamong Institute: Pertamax Dioplos, Jabatan pun Mau Dioplos!

Mediaumat.info – Mengkritik UU TNI (baru disahkan) yang memberi ruang lebih luas bagi militer untuk menduduki jabatan sipil, Direktur Pamong Institute Wahyudi al-Maroky menyatakan baru saja mendengar istilah pertamax dioplos, sekarang jabatan sipil pun mau dioplos.

“Kita baru saja mendengar istilah pertamax dioplos itu ada, kemudian diubah jadi di-blending ya, kita lihat jabatan pun masa mau dioplos begini, orang jabatan sipil diisi dari militer aktif,” ujarnya dalam Kabar Petang: Kembalikan TNI ke Barak? di kanal YouTube Khilafah News, Rabu (26/3/2025).

Kalau misalnya yang militer aktif itu sudah jadi orang sipil (pensiun), menurut Wahyudi, tidak masalah, atau yang polisi aktif sudah purnawirawan tidak masalah.

Karena, menurutnya, coba dibayangkan saja kalau jabatan kapolres atau kapolsek dari lulusan sekolah perhubungan, IPDN, geofisika misalnya, hal itu bisa mengakibatkan dunia ini jadi kacau dan bisa jadi tidak profesional dalam mengemban amanah.

“Justru kita ingin mendapatkan aparat yang sangat profesional, aparat sipil yang profesional, aparat militer yang profesional, aparat kepolisian yang profesional, sebagai profesional yang fokus dilatih secara fokus,” bebernya.

Intinya, tegas Wahyudi, ahli dalam satu bidang, jadi ahlinya ahli. Sehingga kalau ditanya, mana kepolisian terbaik di dunia, jawabannya di Indonesia.

“Kalau bicara militer, militer dunia ini Indonesialah yang terbaik. Kita harusnya bangga kalau begitu,” imbuhnya.

Wahyudi pun mengibaratkan seorang pemain sepak bola, yang diperbantukan di pertandingan voli yang kosong orangnya dan diminta untuk main voli, begitu pun aparat ini jika di-blending, dicampur ke sana kemari akan tidak fokus dan tidak profesional nantinya.

“Nah, ini menurut saya penting untuk kita sama-sama pikirkan, bahwa kita ingin mendapatkan pejabat-pejabat sipil yang profesional, yang bersip, amanah, tidak korup ya,” ungkapnya.

Kemudian, sebutnya, kalau dibuat seperti itu, nantinya para militer, tentara, jenderal akan disegani di dunia internasional, karena sesuai dengan bidangnya masing-masing.

“Nah, ini yang maksud saya, coba arah pengembangan itu seperti itu, termasuk undang-undang legislasinya harus dibuat seperti itu ke arah sana, profesional di bidang masing-masing,” jelasnya.

Jadi, simpulnya, menuju Indonesia emas itu betul-betul persiapannya profesional. “Kalau sekarang digabung-gabung, di-blending, jangankan meraih Indonesia emas, yang ada cemas kita,” pungkasnya.[] Nandang Fathurrohman

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: