KPAU: Korupsi Dilakukan Secara Terstruktur, Sistematis, Masif dan Brutal

Mediaumat.id – Ketua Koalisi Persaudaraan Advokasi Umat (KPAU) Ahmad Khozinudin mengatakan korupsi di negeri ini dilakukan secara terstruktur, sistematis, massif, dan brutal.
“Kalau di zaman orde Baru ada istilah yang korupsi dilakukan secara berjamaah, mungkin hari ini yang lebih keren meminjam istilah dari Mahkamah Konstitusi, korupsi itu dilakukan secara terstruktur, sistematis, massif, dan brutal,” ujarnya dalam acara Menyoal Kasus Harun Masiku Dan Mardani Maming, Jumat (29/7/2022) di YouTube LBH Pelita Umat Jawa Timur.
Alasannya, lanjut Ahmad, karena mayoritas korupsi dilakukan oleh aktor politik. Korupsi sudah menjadi bagian dari kejahatan politik dan dalam konteks kejahatan politik pasti dilakukan secara terstruktur, sistematis, masif, dan pada titik tertentu juga brutal.
“Karena dampaknya memang luar biasa dahsyat korupsi ini. Namun pada saat yang sama masalah korupsi ini tidak dijadikan concern (perhatian) utama bangsa kita dalam rangka untuk membebaskan bangsa ini dari korupsi, tapi pemerintah sudah sibuk dengan narasi radikalisme, terorisme dan seterusnya,” katanya.
Menurutnya, hal pertama yang harus dilihat memang dari konstruksi hukum dari kasus yang menjerat Mardani H. Maming mantan Bupati Tanah Bumbu Kalimantan Selatan.
“Kayaknya juga statusnya masih ketua DPD PDIP Kalimantan Selatan, saya belum tahu sejauh mana status hukum dari Mardani Maming di PDIP karena terakhir saya hanya mendengar dari salah satu kader PDIP Junimart Girsang yang menyampaikan PDIP tidak akan memberikan bantuan hukum kepada Mardani Maming. Karena Mardani Maming ini tidak melakukan tindakan yang ada kaitannya dengan kepentingan partai begitu sehingga tidak diberikan bantuan hukum,” paparnya.
Ia melihat, ada semacam Ironi. Karena pada kasus Harun Masiku seluruh jajaran PDIP turun gunung hingga Menkumham yang aktif menjadi menteri ikut dalam konferensi pers terkait kasus yang membelit Harun Masiku.
“Kita meyakini kalau Harun Masiku tertangkap kasus ini juga akan menjerat Sekjen PDIP Hasto Kristianto yang kita juga ketahui beberapa kali Hasto dikabarkan mangkir. Dan terakhir rencana penggeledahan batal karena ada perlawanan dari PDIP. Pada akhirnya bisa digeledah, tapi pada kondisi yang kita bisa duga segala alat bukti sudah disterilisasi,” ungkapnya.
Ahmad menyimpulkan, kalau PDIP menyampaikan tidak akan membela Mardani Maming, namun pada kasus Harun Masiku membela sampai turun Menkumham menjadi bumper PDIP.
“Maka kita bisa melihat bahwa perilaku koruptif itu biasa saja, cuma hanya ada yang memang dibela secara penuh oleh partai seperti Harun Masiku. Bukan karena soal Harun Masikunya, tapi dampaknya bisa ke struktur partai, yaitu pucuk pimpinan partai dan kita duga juga itu bisa sampai kepada ketua umum Megawati Soekarnoputri,” pungkasnya.[] Nabila Zidane