Konten Dukung Palestina Kerap Hilang di Medsos, UIY: Sudah Banyak Warga Dunia yang Pro Palestina

 Konten Dukung Palestina Kerap Hilang di Medsos, UIY: Sudah Banyak Warga Dunia yang Pro Palestina

Mediaumat.info – Meski banyak konten dan foto dukungan terhadap Palestina kerap dihilangkan dari platform-platform media sosial karena unggahan mereka dianggap ‘melanggar kebijakan’ dan mengalami shadowban atau bahkan penghapusan, tetapi warga di seluruh dunia dinilai sudah terlanjur banyak yang pro Palestina.

“Dunia itu sudah banyak yang pro Palestina, ketimbang pro Israel,” ujar Cendekiawan Muslim Ustaz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) dalam Fokus bertajuk Krisis Palestina: War on Media? Ahad (19/11/2023) di kanal YouTube UIY Official.

Sebelumnya, papar UIY, independensi pemberitaan saat ini memang terbuka sangat luas. Artinya, untuk mendapatkan informasi, masyarakat tidak lagi bergantung kepada media mainstream seperti cetak maupun elektronik.

Bahkan, melalui media sosial, tambahnya, siapa saja bisa menjadi reporter, editor, hingga pimpinan redaksi dan produser.

Makanya, dukungan yang terus mengalir melalui bantuan kemanusiaan dan masifnya suara keprihatinan kepada warga Palestina melalui media sosial, menjadi perhatian tersendiri zionis Yahudi serta para pendukungnya.

Lebih dari itu, kata UIY, para penjajah juga menyadari bahwa media sosial ini sangat berperan dalam membentuk cara pandang warga dunia tentang apa yang mereka lakukan di Palestina.

Dengan kata lain, penghapusan konten dan foto dukungan tersebut, dilakukan karena salah satu alasannya, zionis Yahudi tak ingin dianggap sebagai penjahat ketika menjajah hingga membantai warga Palestina. “Dalam kerangka seperti itulah mereka tidak ingin itu terjadi, bahwa Israel itu dianggap sebagai penjahat,” tegasnya.

Di samping itu, zionis Yahudi sangat ingin mempertahankan citra atau penilaian, bahwa mereka sesungguhnya yang menjadi korban.

Dengan demikian, entitas penjajah Yahudi berharap, yang semestinya harus dibelas kasihani sehingga berhak berada di sana adalah mereka. Yang sebelumnya, kata UIY mengungkapkan, entitas tersebut terlunta-lunta sekian ratus tahun di berbagai negara.

Bukan ‘Tanah Yang Dijanjikan’

Di sisi lain, entitas zionis Yahudi pun bermaksud ingin menunjukkan bahwa klaim atas Tanah Palestina mempunyai dasar sebagaimana yang mereka sebut telah termaktub di dalam Kitab Taurat, sebagai ‘tanah yang dijanjikan’.

Padahal, ungkap UIY, melalui informasi yang makin terbuka saat ini, dunia bisa menyaksikan ketidakbenaran klaim tersebut. Pasalnya, entitas Yahudi pada awalnya tidak semata berencana ingin menempati Palestina sebagai wilayah tempat tinggal, tetapi Uganda dan Argentina pun menjadi opsi tujuan sebelumnya.

Maknanya, terlepas dari upaya para tokoh zionis, sebutlah Theodore Hetzel, yang sebelumnya gagal membeli wilayah Palestina dari Khalifah Abdul Hamid II, penguasa kaum Muslimin sedunia kala itu, zionis Yahudi yang lantas menyerobot negeri orang lain, memaksa warga dunia untuk mengakui keberadaan mereka di Palestina sebagai hal yang legal.

Sehingga, andai dibiarkan tanpa adanya penghapusan konten sebagaimana diberitakan, terungkaplah fakta-fakta yang tentunya ditakuti oleh entitas penjajah Yahudi. “Inilah yang kita sebut sebagai war on media, yang kemudian berpengaruh kepada war on mind yang sangat ditakuti oleh Israel,” pungkasnya.[] Zainul Krian

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *