Konflik Rusia-Ukraina, Alat AS Tancapkan Hegemoni Secara Internasional

MediaUmat Konflik berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina, dinilai Pengamat Hubungan Internasional Budi Mulyana sebagai alat Amerika Serikat (AS) untuk menancapkan hegemoninya secara internasional, yaitu menjaga stabilitas dunia untuk bisa tetap mempertahankan kepentingan-kepentingan AS.

“Ya, tentu Amerika Serikat sebagai negara adidaya, negara yang punya kepentingan untuk menanamkan pengaruhnya, hegemoninya secara internasional itu harus tetap bisa menjaga stabilitas dunia untuk bisa tetap mempertahankan kepentingan-kepentingan Amerika. Termasuk juga dalam case konflik antara Rusia dan Ukraina,” ulasnya dalam Kabar Petang: Trump-Putin ‘Main Karambol’ di Atas Mayat-Mayat? di kanal YouTube Khilafah News, Sabtu (24/5/2025).

Menurut Budi, kalau konflik ini tidak bisa diselesaikan, lambat laun menjadi semacam duri yang bisa mengganggu kepentingan AS di kawasan tersebut.

“Perang yang berkepanjangan ini sudah lebih dari 2 tahun dan istilahnya itu seolah-olah tidak menemui jalan akhir. Tidak jelas siapa yang menang, siapa yang kalah. Ada penguasaan wilayah tetapi juga masih ada perlawanan dari kedua belah pihak, ini kan menimbulkan instabilitas kawasan. Walaupun memang tidak terlalu signifikan ya, terutama di kawasan Eropa Timur atau di Kaukasus Laut Hitam,” bebernya.

Makanya, lanjut Budi, melihat ada langkah-langkah yang dilakukan oleh Presiden AS Donald Trump, misalkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pernah menemui langsung Trump di AS, walaupun di situ juga menjadi blunder.

“Ketika memang seorang Zelenskyy bersikukuh dengan gaya dia yang dianggap kemudian tidak sesuai dengan etika diplomatik internasional. Ini juga menjadi catatan bahwa Amerika itu tidak terlalu simpatik gitu ya,” ujarnya.

Terlebih, kata Budi, mayoritas orang mengetahui relasi antara Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yaitu relatif punya hubungan yang baik. Dibandingkan dengan Joe Bidden, presiden AS sebelumnya.

“Bahkan dulu kan sempat diisukan kemenangan Trump di periode awal itu juga ada semacam misi intelijen Rusia, walaupun itu memang tidak bisa dibuktikan secara clear,” ucapnya.

Makanya, ia menyimpulkan, upaya Trump untuk bisa mendamaikan antara Rusia dan Ukraina kembali memang penting. Karena AS juga menjaga kepentingannya di kawasan tersebut, terutama dalam konteks akses energi dan Trump tidak ingin konflik berkepanjangan ini menimbulkan situasi-situasi politik yang mengganggu kepentingan AS di Ukraina dan Rusia.[] Novita Ratnasari

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: