Konferensi Gaza Dimulai di Istanbul: Ulama dari 50 Negara Menganggap Bencana Ini sebagai Ujian Moral

 Konferensi Gaza Dimulai di Istanbul: Ulama dari 50 Negara Menganggap Bencana Ini sebagai Ujian Moral

Puluhan ulama dan intelektual dari seluruh dunia berkumpul di bawah payung konferensi “Gaza: Tanggung Jawab Islam dan Kemanusiaan”, menyatakan bahwa apa yang disaksikan Jalur Gaza bukan sekadar perang atau agresi, melainkan “bencana paling serius dalam sejarah modern”.

Menurut pernyataan dalam pembukaan konferensi, yang disampaikan dalam tiga bahasa untuk mengekspresikan dimensi kemanusiaan dan global dari masalah ini, pernyataan tersebut dibacakan dalam bahasa Arab oleh Sekretaris Jenderal Persatuan Ulama Muslim Internasional, Ali Muhyiddin Al-Qaradaghi, dalam bahasa Turki oleh Ketua Urusan Agama, Ali Erbas, dan dalam bahasa Inggris oleh Direktur Yayasan Internasional Al-Quds, Ayman Zidan.

Para peserta menegaskan bahwa “Kaum Muslim dan umat manusia secara keseluruhan sedang menghadapi ujian bersejarah” dalam menghadapi genosida yang berdampak pada lebih dari dua setengah juta orang di Gaza, di mana mereka dibunuh dengan bom dan senjata mematikan, serta menghadapi blokade ketat yang telah membuat mereka kekurangan makanan, air, dan obat-obatan selama hampir 22 bulan.

Solidaritas yang meluas dari negara Islam terhadap Gaza tentu saja merupakan hal yang positif, namun faktanya tetap bahwa pertemuan-pertemuan seperti itu tidak akan mampu menghalangi entitas Yahudi untuk melakukan pembantaian kecuali jika pasukannya yang besar dimobilisasi untuk menolong Palestina.

Oleh karena itu, pernyataan penutup pertemuan para ulama seharusnya mencakup seruan langsung untuk pengiriman militer segera. Seruan apa pun yang tidak mencakup hal ini, tidak akan efektif, justru akan memperkuat persepsi bahwa pertemuan tersebut sia-sia dan diatur oleh rezim.

Menurut laporan media, bahwa pernyataan akhir tidak menyebutkan seruan apa pun kepada militer atau pejabat tinggi negara, sehingga hal ini menegaskan bahwa pertemuan tersebut diadakan dengan sepengetahuan Turki atau bahkan arahan langsung darinya. Keikutsertaan kepala urusan agama Turki dalam pertemuan tersebut semakin memperkuat pandangan ini.

Oleh karena itu, pertemuan seperti ini tidak dapat diharapkan akan menghasilkan sesuatu selain seruan umum kepada umat manusia dan masyarakat internasional, tanpa seruan khusus kepada tentara dan penguasa negeri-negeri Muslim (hizb-ut-tahrir.info, 25/8/2025).

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *