Mediaumat.id – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Muhyiddin Junaidi mengatakan, moderasi beragama yang saat ini mulai banyak diperbincangkan dinilai indah, menarik, namun tujuannya adalah untuk merusak.
“Moderasi beragama ini namanya indah, menarik, sangat civilized, humanis tetapi tujuannya adalah untuk merusak, mengekang serta mempersekusi setiap kelompok atau tokoh yang berada dibalik apa yang kita kenal adalah the genuine of Islam,” ungkapnya dalam acara Diskusi Media Umat: Yang Tersembunyi Di Balik Moderasi, Ahad (7/11/2021) di kanal YouTube Media Umat.
Ia mengatakan, moderasi beragama telah mengalami begitu dahsyatnya penyelewengan dan distorsi dalam sisi mustholah. “Diksi yang mereka pakai itu sangat-sangat merusak dan menjatuhkan Islam itu sendiri,” ungkapnya.
Menurutnya, moderasi beragama sudah disalah gunakan untuk menciptakan rasa ketakutan dan untuk menunjukkan ke publik bahwa yang namanya orang ingin berislam secara kaffah itu adalah manusia-manusia yang radikal, anti moderasi, anti peradaban, dan modernisasi.
“Itulah tujuan mereka,” ungkapnya.
Kiyai Muhyiddin menilai, bahwa yang dijadikan sasaran adalah umat Islam yang mukmin. “Kalau umat Islam yang biasa-biasa saja itu ya tidak menjadi perhatian mereka. Maka betul kalau muslim saja itu banyak jumlahnya, tapi kalau yang mukmin ini kan sedikit, itulah yang dijadikan sasaran target mereka,” ungkapnya.
Sayangnya, tidak sedikit diantara intelektual umat Islam juga terjebak dalam permainan tersebut. “Yang menolak moderasi beragama itu dianggapnya tidak islami, tidak modern, juga tidak beradab bahkan bertentangan dengan Pancasila. Ini yang sangat berbahaya,” tambahnya.
Ia katakan, umat tidak boleh berdiam diri, harus bersuara lantang, karena mereka sudah melakukan offside. “Majelis Ulama Indonesia harus mengeluarkan fatwa bahwa moderasi itu berbeda dengan Islam wasatiyyah,” pungkasnya. [] Ade Sunandar