KH Hafidz Abdurrahman: Sekularisme Berdampak pada umat Islam

MediaUmat Ulama KH Hafidz Abdurrahman menyatakan sekularisme sangatlah berdampak kepada umat Islam saat ini sehingga kecenderungannya hanya pada aspek spiritual saja.

“Sekularisasi berdampak pada generasi umat Islam yang lain, termasuk bagaimana orang punya kecenderungan pada aspek spiritual saja, di sisi lain itu bagus untuk menghilangkan haus atau dahaga ritualnya, namun di sisi lain ada sisi lain yang hilang,” ungkapnya ungkapnya dalam Live Event Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H: Satu Risalah, Satu Umat, Satu Tujuan, Sabtu (27/9/2025) secara daring.

Padahal, tegas Kiai Hafidz, agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW itu bukan hanya ajaran yang mengisi spiritualisme saja, ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW juga ada teladan mengatur urusan kehidupan.

“Islam yang dibawa beliau merupakan akidah siyasiyah, jadi konsep yang mengatur urusan kehidupan,” katanya.

Hal tersebut, lanjutnya, ditegaskan dalam sebuah hadits Rasullah SAW yang bermakna “Apabila ada seorang Muslim yang bangun di waktu shubuh dan pikirannya bukan untuk Allah, maka bukan bagian dari kami, dan dilanjutkan apabila pikirannya seorang Muslim sudah ada Allah namun tidak peduli dengam urusan umat Islam maka tidak juga menjadi bagian dari kami.”

“Apa artinya? Rasulullah SAW mengajarkan pada umatnya bahwa Islam adalah agama yang mengatur dunia dan akhirat, bukan hanya akidah ruhiah, tetapi akidah siyasiyah [juga], itu yang seharusnya kita pahami,” tegas Kiai Hafidz.

Oleh karena itulah, terangnya, bisa disimpulkan bahwa umat Islam saat ini tidak memenuhi kriteria ittiba’ (mencontoh) karena ketika berbicara sosok Nabi SAW, maka umat Islam harus mencontoh secara keseluruhan apa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.

Kan di dalam Al-Qur’an surah Ali Imran sudah disinggung, syarat mencintai Nabi adalah benar-benar mengikuti apa yang diajarkan beliau,” tegas Kiai Hafidz.

Dalam acara yang diselingi pemutaran video sejarah Islam dan puisi tentang Palestina, hadir pula pembicara lainnya yakni Sejarawan Nicko Pandawa; dan Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY). Sebelum ditutup dengan doa, Ulama KH Rokhmat S Labib menyampaikan pidato politiknya.[] Fatih Sholahuddin

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: