Ketua DTN PA 212: Ismail Haniyah Teladan Pemimpin Perjuangan Palestina

Mediaumat.info – Ketua Dewan Tanfidzi Nasional (DTN) Persaudaraan Alumni 212 Ahmad Shobri Lubis menyatakan, sosok Ismail Haniyah, dinilai patut menjadi contoh nyata sebuah sikap seorang pemimpin yang konsisten berada di garis perjuangan yang turut bersama merasakan ujian di tengah-tengah rakyat Palestina.
Hal ini ia nyatakan dalam Pernyataan Sikap dan Bela Sungkawa DTN PA 212 Atas Syahidnya Keluarga Mujahid Syaikh Ismail Haniyah, yang diterima media-umat.info, Sabtu (13/4/2024).
Adalah sosok pemimpin politik Hamas, Syekh Ismail Haniyah, yang sebelumnya pernah ditangkap oleh otoritas Zionis pada 1988 dan dipenjara selama enam bulan karena partisipasinya dalam intifada pertama (pemberontakan melawan pendudukan Zionis Yahudi), mengonfirmasi bahwa tiga putra dan empat cucunya telah tewas dalam serangan udara di Gaza.
Menurut media yang terafiliasi dengan Hamas, mobil yang ditumpangi anak-anak sang pemimpin Hamas dihantam gempuran udara saat berada di kawasan Kamp al-Shati dekat Kota Gaza.
Meski demikian, politikus Palestina yang pernah menjabat perdana menteri Otoritas Palestina (PA) pada 2006-2007, setelah Hamas memenangi mayoritas kursi dalam pemilihan legislatif Palestina 2006 tersebut menegaskan, bahwa insiden itu tidak akan mengubah tuntutan Hamas dalam pembicaraan yang bertujuan mencapai kesepakatan gencatan senjata.
“Musuh berkhayal jika berpikir bahwa dengan menargetkan anak-anak saya, pada puncak negosiasi (gencatan senjata) dan sebelum gerakan mengirimkan tanggapannya, akan mendorong Hamas untuk mengubah posisinya,” katanya, dilansir Al-Jazeera.
Bahkan di dalam komentarnya di saluran Telegram Hamas, Haniyah justru berterima kasih kepada Allah SWT atas ‘kehormatan’ yang diberikan kepadanya dengan yang ia sebut sebagai ‘kemartiran anak-anak dan cucu-cucunya’.
Hal senada, kata Shobri Lubis masih dalam pernyataan sikap berbelasungkawa, syahidnya anggota keluarga Syekh Ismail Haniyah merupakan sebuah kehormatan dari Allah SWT dan menjadi bukti keteguhan rakyat Palestina dalam perjuangan melawan penjajah dan pembebasan Al-Aqsha.
Lebih dari itu, kekejian dan kebengisan Zionis Yahudi laknatullah, berikut upaya pembumihangusan Palestina dengan apa yang disebut genosida terhadap warga di sana, dinilai sebagai bukti nyata betapa hina entitas penjajah tersebut.
“Israel tidak berhak untuk mendapatkan penghormatan apa pun, baik berupa komunikasi sosial politik apalagi hubungan dagang dan hubungan diplomatik,” tandasnya.
Untuk itu, atas nama PA 212, Shobri Lubis menyerukan kepada segenap elemen dan komponen bangsa Indonesia untuk tetap terus mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Di antaranya melalui cara-cara bantuan kemanusiaan, memboikot seluruh produk yang terafiliasi dan terkoneksi dengan Zionis Yahudi. Serta, pungkasnya, selalu mendoakan kemenangan para pejuang pembebasan Palestina berikutnya Masjid al-Aqsha al-Mubarak di dalamnya. [] Zainul Krian