Keterlibatan Microsoft, Kuatkan Bukti Dukungan Barat terhadap Kekejaman Zionis

MediaUmat – Temuan yang mengungkap keterlibatan Microsoft (raksasa teknologi dunia) dalam agresi militer Zionis melalui penyediaan akses terhadap rekaman jutaan komunikasi warga Palestina, menurut Peneliti Indonesia Justice Monitor (IJM) Rizqi Awal, menguatkan bukti nyata dukungan Barat terhadap kekejaman entitas Zionis.
“Dan ketika kita mengamati dan memperekatkan berita ini, menunjukkan betapa dukungan Barat terhadap kekejaman entitas Yahudi adalah sesuatu yang nyata,” katanya kepada media-umat.com, Jumat (8/8/2025).
Keterlibatan raksasa teknologi itu terindikasi dari pertemuan Unit 8200—divisi pertahanan teknologi Israel—dengan pihak Microsoft. Hubungan antara pusat Microsoft dan pemerintah Israel bukan sekadar urusan bisnis biasa.
“Tentu ini bukan pertemuan soal proyek besar, bukan sekadar pemenangan proyek, bukan. Tapi ini adalah pembangsaan dari unit 8200 kepada semua sistem yang mendukung mereka untuk memberikan segenap hal yang bisa dibantu oleh mereka secara maksimal,” ujarnya.
Menurutnya, teknologi Microsoft dimanfaatkan Israel untuk merekam suara, melacak tindakan warga, dan memanfaatkan data yang kemudian digunakan dalam serangan maupun kebijakan yang menyebabkan pelanggaran HAM di Gaza dan Tepi Barat.
“Itu dimanfaatkan betul oleh Zionis untuk bisa melakukan serangan-serangan kemudian kebijakan-kebijakan yang menyebabkan pelanggaran HAM berat, penjajahan, dan juga kezaliman di daerah Tepi Barat dan juga Gaza,” tegasnya.
Rizqi mencontohkan, pada serangan Hamas 7 Oktober 2023, Israel kecolongan karena kelompok itu menggunakan perangkat komunikasi Huawei, bukan produk yang bisa dipantau penuh oleh jaringan teknologi Barat.
“Jadi memang kayaknya orang Hamas mengerti betul kebiasaan orang-orang Israel dalam Zionis ini dalam melakukan upaya serangan-serangan, menggunakan berbagai upaya untuk bisa menyasar banyak hal,” katanya.
Ia mengingatkan, umat Islam agar sadar dan waspada terhadap teknologi yang dibuat oleh Barat, kaum kapitalis, terutama pihak-pihak yang secara nyata terlibat dalam peperangan melawan umat. Ketergantungan umat Islam pada teknologi Barat harus dikurangi tidak digunakan 100%.
“Kaum Muslimin harusnya tidak lagi bergantung kepada teknologi-teknologi Barat. Sebenarnya kan kemampuan kita untuk menciptakan teknologi itu mampu sebenarnya, tapi masalahnya adalah sampai seberapa jauh dukungan itu diakui oleh pemerintah,” jelasnya.
Ia menambahkan, persoalan ini merupakan buah dari sistem kapitalisme sekuler dan konsep negara-bangsa yang hanya fokus pada keamanan wilayahnya sendiri.
Sebagai solusi, Rizqi mendorong persatuan umat di bawah satu kepemimpinan global.
“Dengan penyatuan umat, jalannya itu. Kalau teman-teman Hizbut Tahrir itu bilang adalah khilafah. Jadi, kalau khilafah itu menjadi solusi kenapa tidak kita gunakan?” pungkasnya.[] Lukman Indra Bayu
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat