Ketakutan yang Sebenarnya di Dalam

“Khilafah tidak akan didirikan di tepi Laut Tengah!” Itulah kata-kata penuh tantangan dari Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri “Israel”, dalam sebuah pidato yang dimaksudkan untuk menenangkan warganya dan pada dasarnya mengintimidasi kaum Muslimin! Harus sangat jelas bagi kita; di balik tantangan politik, ekonomi, dan militer yang ada di wilayah tersebut, ada satu gagasan utama: kembalinya pemerintahan Islam yang berakar pada Al-Qur’an dan Sunnah, yang justru memicu ketakutan terdalam mereka. Sampai-sampai, banyak pernyataan berulang dari para politisi Barat dan pemikir terkemuka semuanya menggema dengan peringatan yang sama.

Ini mengungkapkan sesuatu yang sangat penting dan merupakan pengakuan yang sangat jelas dari pihak mereka: Zionis menyadari sesuatu yang oleh banyak Muslim dianggap sebagai ilusi atau mimpi yang jauh — bahwa hanya dengan tegaknya kembali Khilafah-lah yang memiliki kedalaman ideologis, strategis, dan spiritual untuk menghadapi penjajahan mereka yang kejam! Mereka tidak takut pada perlawanan yang terpecah-belah, kepemimpinan yang terbagi, atau seruan nasionalisme yang berumur pendek. Yang mereka takutkan adalah persatuan di bawah Islam, sebuah kepemimpinan yang menggerakkan Umat dengan visi yang lebih besar daripada sekadar batas-batas negara. Khilafah mewakili kekuatan yang mandiri dari hegemoni Barat dan kebal terhadap manipulasi yang menjadi ciri khas rezim sekuler di dunia Muslim – dan ini yang membuat mereka gemetar ketakutan!

Kewajiban untuk berjuang demi terwujudnya kenyataan ini bukanlah pilihan. Ini adalah kewajiban yang secara eksplisit dijelaskan dalam Al-Qur’an. Allah berfirman dalam Surah At-Tawbah ayat 41:

انْفِرُواْ خِفَافًا وَثِقَالاً وَجَاهِدُواْ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.”

Perintah ini mencakup semua orang beriman dan menegaskan pentingnya Jihad! Dalam surah yang sama, ayat 38, Allah juga berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ انفِرُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَى الأَرْضِ أَرَضِيتُم بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الآخِرَةِ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الآخِرَةِ إِلاَّ قَلِيلٌ ]

Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: “Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah” kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit.

Adegan pembantaian di Gaza dan agresi brutal terlihat jelas oleh tentara-tentara di negara-negara Muslim, terutama yang mengelilingi Palestina, seperti Mesir, Yordania, Arab Saudi, Turki, dan Iran, namun yang kita lihat hanyalah kecaman dan seruan kepada dunia internasional untuk menghentikan genosida! Di mana pasukan kalian? Di mana tombak kalian? Kecaman kalian sama pasifnya dengan duduk diam kalian. Bangkitlah dengan senjata kalian dan ambillah peran kalian dalam JIHAD!

Musuh-musuh Islam sejak lama telah memahami di mana letak kekuatan sejati Umat ini — dalam agamanya, dalam kesatuannya, dan dalam komitmen yang teguh kepada perintah Allah (swt)! Mereka takut pada Khilafah bukan karena sentimen, tapi karena strategi. Inilah saatnya, lebih dari sebelumnya, kita juga menyadarinya. Kita harus kembali kepada cetak biru yang telah Allah (swt) tetapkan bagi kita: Negara Islam, dengan metode kenabian! Netanyahu berkata, “Kami mengenal musuh kami dengan baik, dan kami tidak akan menerima keberadaan negara Khilafah di sini atau di Lebanon. Kami bekerja untuk memastikan kelangsungan hidup ‘Israel’, dan kami katakan – terima atau tidak.”

RASULULLAH (saw) bersabda: “Kemudian akan ada kekuasaan yang menindas, dan itu akan berlangsung selama yang Allah kehendaki, lalu Allah akan mengangkatnya jika Dia kehendaki. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti metode kenabian.” Lalu beliau (saw) terdiam.

Semoga Allah (swt) segerakan kemenangan dan hinakan musuh-musuh Islam dengan sehina-hinanya. Aamiin!

Sumber: hizb-ut-tahrir.info

Share artikel ini: