Mediaumat.id – Taktkala Mustafa Kemal Pasha Attartuk menghancurkan Khilafah Utsmaniah pada 3 Maret 1924, kemarahan umat Islam berkobar di semua sudut bumi. Hal ini diungkap dalam penayangan premier film dokumenter sejarah Islam Jejak Khilafah di Nusantara 2 (JKDN 2), Rabu (20/10/2021) secara daring.
“Pada 7 Maret, dari atas mimbar Masjid Ummayah di Damaskus, Syaikh Abdul Qadir Al Khatib berkhutbah panas untuk membela bumi Utsmaniah. Di Bosnia kaum Muslim serentak memprotes keruntuhan Khilafah,” jelas narator JKDN 2 Akhmad Adiasta.
Hal senada juga disampaikan oleh Grand Syaikh al-Azhar di Mesir ketika itu. Syaikh Muhammad Abu Fadhil al-Jizawi yang menolak keras tingkah politik Attartuk. Begitu pula Muslimin di Albania, India, Libya, Palestina, dan di negeri-negeri lain.
“Secara serempak mereka mengutuk Attartuk yang telah mengusir Khalifah dan menghapus hukum Islam,” kata narator.
Gerakan kemarahan juga muncul di Nusantara, ketika tokoh-tokoh Islam berkumpul di Garut dalam Kongres al-Islam Hindia II pada 20 Mei 1924, Haji Agus Salim menyerukan betapa pentingnya mencari solusi dalam masalah khilafah.
“Pengetahuan itu ada, pengakuan itu ada, kebanggaan itu ada. Bahwa dunia Islam sedang berjaya, dan Islam memiliki kekuasaan global yang menjadi kebanggaan mereka itu Turki Utsmani. Makanya ketika runtuh pun mereka kehilangan. Itu soal emosi, dan soal rasa kepemilikan,” ungkap sejarawan Moeflich Hasballah dalam JKDN 2.[] Fatih Solahuddin