Kekerasan terhadap Muslim Meningkat Secara Global

Kekerasan terhadap Muslim Meningkat secara  Global, Elias Lambrabet: Hanya Khilafah dan Mobilisasi Tentara yang Bisa Hentikan

Dalam pekan pertama Mei 2025, serangkaian kekerasan terhadap komunitas Muslim terjadi secara bersamaan di beberapa wilayah dunia. Pendudukan Zionis mengumumkan rencana serangan intensif di Gaza dan niat untuk mengambil alih seluruh wilayah tersebut secara permanen. Di saat yang sama, serangan udara terhadap target sipil dilaporkan terjadi di Suriah dan Yaman, sementara India mengebom wilayah sipil di Pakistan, termasuk masjid.

Langkah-langkah tersebut memicu kecaman luas, terutama dari kalangan aktivis Muslim dan organisasi politik. Elias Lambrabet, aktivis politik internasional Hizbut Tahrir, menyatakan bahwa dunia menyaksikan “tahapan baru dalam normalisasi pendudukan dan genosida terhadap umat Islam.”

“Zionis tidak hanya menghancurkan Gaza, tetapi juga mencoba membenarkan dan menormalkan pendudukan serta pembersihan etnis,” ujar Lambrabet dalam pernyataan tertulisnya, Senin (5/5). Ia juga menyoroti sikap negara-negara Barat yang tetap memberikan dukungan terhadap kekerasan tersebut, seraya menekan suara-suara pro-Palestina di dalam negeri mereka.

Menurut Lambrabet, kekerasan yang dilakukan terhadap umat Islam kini tidak lagi dibungkus dengan retorika diplomatik. “Daun ara kemanusiaan telah dibuang. Saat umat Islam di Gaza, Yaman, dan Pakistan dibunuh, dunia justru membiarkan bahkan menyokong agresi ini,” lanjutnya.

Ia juga mengecam rezim nasionalis Hindu di India atas serangan yang menyasar warga sipil Muslim dan tempat ibadah di Pakistan, dan menyebut bahwa kejahatan terhadap umat Islam dibiarkan tanpa konsekuensi ketika pelakunya adalah kekuatan besar atau sekutu mereka.

Merespons situasi tersebut, Lambrabet menyampaikan seruan kepada umat Islam untuk tidak lagi berharap kepada lembaga internasional atau pemerintah yang disebutnya sebagai “sisa-sisa kolonialisme.” Ia menekankan bahwa satu-satunya solusi nyata adalah pendirian Khilafah Islamiyah dan mobilisasi militer Muslim.

“Kita tidak bisa terus berharap pada sistem yang gagal melindungi kita. Hanya Khilafah dan jihad yang dipimpin oleh pemimpin yang bertakwa yang dapat menghentikan kekejaman ini dan membebaskan tanah-tanah umat Islam yang diduduki,” katanya.

Menurut Lambrabet, seruan ini bukan bersifat utopis atau jangka panjang, melainkan solusi syar’i yang mendesak. Ia mengingatkan bahwa umat Islam harus memilih: berjuang untuk solusi Islam atau terus berada dalam penderitaan di bawah sistem yang dianggapnya sebagai sumber kekalahan umat.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari otoritas yang disebut dalam pernyataan tersebut. Namun laporan dari berbagai media internasional telah mengkonfirmasi eskalasi konflik di Gaza, Yaman, dan wilayah perbatasan Pakistan-India dalam sepekan terakhir. []AF

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

 

Share artikel ini: