Kegagalan Dunia Menyelamatkan Palestina, Lahir dari Ideologi Barat!

MediaUmat.info – Pengamat Hubungan Internasional Hasbi Aswar, Ph.D. menilai kegagalan dunia saat ini dalam menyelamatkan Palestina, lahir dari ideologi yang didominasi oleh Barat.
“Kegagalan dunia saat ini dalam menyelamatkan Palestina itu kan lahir dari sistem dunia yang didominasi oleh Barat, baik secara militer maupun ideologis gitu,” tuturnya dalam Kabar Petang: Menjawab Penyesatan di Seputar Palestina, Ahad (11/5/2025) di kanal YouTube Khilafah News.
Menurutnya, ideologi Barat memiliki gagasan modern, seperti gagasan liberal, globalisasi, dan seterusnya.
Selain itu, imbuhnya, Zionis Yahudi didukung oleh negara superpower yang kuat dan menguasai dunia, seperti militer, ekonomi, dan pengaruh politik di mana-mana.
“Hal ini yang membuat Israel selalu di atas hukum, selalu terlindungi, dan selalu merasa aman. Padahal jelas-jelas melakukan genosida dan melanggar berbagai macam hukum internasional,” bebernya.
Ke depan, prediksi Hasbi, publik akan semakin tidak percaya terhadap rezim-rezim yang berkuasa dan berkhianat dengan gagasan atau propaganda yang selalu disebarkan di tengah-tengah masyarakat.
“Tadi itu saya baca, Turki ingin membawa Israel ke Mahkamah Internasional gitu. Iya, luar biasa. Tapi itu cuma service politik aja ya. Karena ternyata berita yang lain menjelaskan bahwa minyak dari Turki masih tetap mengalir ke Israel gitu. Kemudian, sekitar 10 tahun Erdogan memimpin Turki tapi, hubungan dengan Israel juga sangat-sangat erat sekali. Nah, publik dunia akan melihat itu semua gitu. Bahwa Saudi, kemudian Turki, Mesir, semua itu ternyata mereka tuh cuma bisa berbicara,” ungkapnya.
Sebenarnya, tuding Hasbi, para pemimpin negeri Muslim sedang menyembunyikan topeng aslinya.
“Sesungguhnya mereka itu bekerja sama dengan atau berteman dekat dengan Israel,” ujarnya.
Justru, cetusnya, keadaan ini akan membuka peluang besar terjadinya perubahan politik di masa yang akan datang.
“Kita berharap bahwa perubahan politik yang terjadi itu bukan perubahan ke arah yang tidak Islam, tapi perubahan ke arah yang Islam yang bisa berkontribusi terhadap umat Islam,” ucapnya.
Ia menyimpulkan, tidak ada yang bisa diharapkan saat ini untuk membela kaum Muslim, memperbaiki dunia, melakukan amar ma’ruf nahi mungkar, kecuali datang dari kaum Muslim sendiri. Karena kaum Muslim punya prinsip bahwa setiap yang beriman adalah saudara.
“Saudara seiman ya, atau ukhuwah islamiah,” pungkasnya.[] Novita Ratnasari
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat