Kebijakan Trump ke Depan, Bisa Dilihat dari Periode Dulu Menjabat

Mediaumat.info – Pengamat Hubungan Internasional Budi Mulyana menyatakan kebijakan Presiden Terpilih Amerika Serikat Donald Trump di masa kepemimpinan per 20 Januari 2025 ke depan bisa dilihat dari kebijakan-kebijakan saat dia menjadi presiden pada periode 2017-2021.
“Kalau kita melihat, bagaimana Donald Trump menjabat di masa periode awal, karena sekarang kali kedua dia menjabat menjadi presiden, sehingga kita bisa menduga kebijakan apa saja yang akan diambil oleh Donal Trump di periode saat ini,” paparnya dalam Diskusi Online Media Umat: Kemenangan Trump dan Masa Depan Dunia Islam, Senin (25/11/2024) di kanal YouTube Media Umat.
Ia pun menyebutkan tiga poin kebijakan Trump di periode sebelumnya. Pertama, Trump pro terhadap Israel. Misalnya, bagaimana Donald Trump dulu memindahkan ibu kota Israel dan kedutaan Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem.
“Ini sebuah putusan yang sangat monumental gitu ya, karena berani mengambil kebijakan seperti itu,” ujarnya.
Kedua, Trump membangun normalisasi hubungan negara-negara mayoritas Muslim dengan Israel. “Kita catat di akhir periode Trump, dia sampai berhasil menormalisasi Bahrain, Uni Emirat Arab, Maroko, dan Sudan untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” ungkapnya.
Menurutnya, kebijakan tersebut sangat fenomenal, karena sebelum Trump menjabat, hanya beberapa negara saja yang punya hubungan diplomatik dengan Israel. Namun, dengan dorongan Trump, terjadilah Perjanjian Abraham. Perjanjian ini akhirnya, berhasil mendorong negeri-negeri Muslim membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
“Sebelum Trump menjabat, hanya Turki, Mesir, Yordan yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Setelah itu, kan lama ya tidak ada lagi negeri-negeri Muslim yang melakukan normalisasi,” bebernya.
Perlu dicatat, lanjut Budi, hal tersebut menunjukkan kemampuan Trump dalam lobi-lobi politik baik secara langsung atau tidak langsung, termasuk juga penggunaan tekanan-tekanan politik karena negeri-negeri Muslim juga tidak dengan sukarela melakukan diplomasi dengan Israel.
“Pasti ada yang dilakukan oleh Donald Trump,” ujar Budi memprediksi.
Ketiga, kebijakan Trump terhadap imigran di Amerika Serikat. Trump sangat strike untuk bisa membatasi kedatangan imigran-imigran dari dunia Islam.
“Itu sangat memberikan pukulan yang sangat luar biasa terhadap Muslim yang ada di Amerika,” ucapnya.
Nah, cuma yang menarik, menurut Budi, bagaimana Trump bisa mengambil hati penduduk Muslim yang ada di Amerika. Sehingga dukungan orang-orang Islam di Amerika, lebih memilih Trump dibandingkan Kamala Harris.
“Kok bisa mereka lupa, bahwa dulu Trump memiliki catatan yang buruk di awal jabatannya atau dia memang luar biasa bisa menggunakan campaign (kampanye) untuk mendapatkan dukungan dari umat Islam,” pungkasnya.[] Novita Ratnasari
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat