Pihak berwenang Jerman menjadi sasaran kecaman keras setelah penyebaran video klip yang menunjukkan seorang anak migran Muslim secara paksa dikeluarkan dari keluarganya di kota utara Bremerhaven, menurut Anadolu Agency.
Para aktivis mengatakan di sejumlah platform media bahwa “Kantor Perlindungan Pemuda” – dengan bantuan polisi – mengambil anak itu dari keluarganya setelah ada pengaduan dari sekolahnya, yang mengklaim bahwa keluarganya mengajarinya diskriminasi terhadap “homoseksualitas”, mengingat hal itu tidak dapat diterima dalam Islam (aljazeera.net, 30/4/2023).
Kebebasan berkeyakinan dan kebebasan berpendapat adalah dua istilah yang telah lama kita dengar dari negara-negara kafir, bahwa mereka membiarkan seseorang melakukan apa yang dia yakini, dan siapaun boleh berbicara apa pun yang dia inginkan meskipun pendapatnya bertentangan dengan pendapat orang lain, namun benarkah demikian, sehingga mereka harus mengambil anak-anak dari keluarganya dengan cara paksa dan brutal?
Apakah sebuah kesalahan jika orang tua yang mengingkari suatu kejahatan dan mengajari anaknya untuk mengingkarinya, serta mengungkapkan pendapatnya dan menolak perilaku yang bertentangan dengan kodrat manusia? Apakah mereka tidak memiliki kebebasan untuk mengungkapkan pendapatnya seperti Anda?! Atau apakah semua yang Anda bicarakan tentang kebebasan itu menjadi batal demi hukum jika penentangnya adalah seorang Muslim?!
Ini dalam hal kebebasan, tetapi jika kita berbicara tentang hak-hak anak, kita akan menemukan bahwa tindakan pihak berwenang Jerman tidak memiliki hak apa pun dan tidak manusiawi. Lalu, hukum mana yang mengizinkan Anda untuk menyerbu rumah yang aman, yang orang-orangnya nyaman satu sama lain, dan kemudian mengambil paksa anak mereka yang menangis karena dilepaskan dengan brutal dari pelukan ibu dan ayahnya?! Hukum mana yang memberi Anda hak untuk memaksa seorang anak hidup sesuka Anda?! Demi Allah, itu adalah kezaliman yang melukai hati kami, dan in syaa Allah itu tidak akan lama, sebab tegaknya Khilafah sudah sangat dekat, dan kami akan menunjukkan kepada orang-orang kafir di antara kami dengan perbuatan, bukan lagi dengan kata-kata berupa kecaman atas semua kezaliman yang mereka lakukan (hizb-ut-tahrir.info, 5/5/2023).