Keamanan dan Kesehatan Makanan di Indonesia Sulit Terkendali

Mediaumat.info – Menanggapi temuan World Health Organization (WHO) yang menyebutkan banyak jajanan di Indonesia yang mengandung lemak trans dan gula yang tinggi, dr. Dody, SP. A. dari Healthcare Professionals for Sharia (Help-Sharia) menyatakan memang keamanan dan kesehatan makanan di Indonesia sulit terkendali.
“Memang sulit terkendali makanan-makanan di sini (Indonesia), apalagi terkait masalah kebersihannya dan keamanannya dan juga kesehatannya,” ujarnya dalam Kabar Petang: Awas! Jajanan Berbahaya Mengintai Anak Indonesia, Senin (15/5/2024) di kanal YouTube Khilafah News.
Terkait masalah kebersihan, misalnya. Menurutnya, banyak pedagang kaki lima di pinggir-pinggir jalan tidak memperhatikan kebersihannya.
“Sumber air sajalah, hanya di ember saja itu kan sudah patut dipertanyakan bagaimana kebersihannya,” bebernya.
Kemudian keamanan, lanjutnya, banyak sekali jajanan-jajanan anak kecil yang sekarang bermacam-macam baik warna-warninya, bentuknya, dan rasanya. “Nah itu sudah harus kita pertanyakan gitu,” tegasnya.
Bahkan ketika ada bahan campuran Dody juga mempertanyakan apakah aman atau tidak. Mulai dari pewarnanya, pengawetnya, rasanya.
“Karena kan yang namanya anak-anak itu pasti suka bentuk yang jajanan yang warnanya wah, rasanya manis, yang enak kemudian bentuknya bermacam-macam itu juga harus kita pertanyakan apakah ini aman bahan-bahan yang digunakan,” tuturnya.
Maka tidak heran, ungkapnya, banyak sekali beragam penyakit yang lahir di negara ini. “Karena selain dari skala kebersihan kemudian keamanan yang tidak terjaga, kemudian terdapat zat-zat berbahaya seperti lemak trans atau gula yang sangat tidak terawasi,” ujarnya.
Lemak Trans
Dody juga menjelaskan terkait bahayanya lemak trans terutama dapat meningkatkan kadar lemak jahat yakni low-density lipoprotein (LDL).
“Nah LDL ini sangat berbahaya terutama akan menyebabkan namanya penyempitan pada pembuluh darah, jadi lemak tersebut akan menempel di pembuluh darah dan akan menimbulkan kerak yang akan membuat pembuluh darah itu akan menyempit dan ini bisa terjadi di mana saja baik di otak dan di jantung, kalau di otak bisa menyebabkan strok, kalau di jantung menyebabkan serangan jantung koroner,” jelasnya.
Karena, lanjutnya, jantung tidak bisa mendapatkan nutrisi atau oksigen, walhasil otot jantungnya akan mati dan tidak akan berfungsi dan bisa menimbulkan kematian mendadak.
“Jadi memang ketika melibihi ambang batas yang sudah diperbolehkan yakni kurang dari 1kg atau 100g dari total lemak, maka ini baik sekali, apalagi makanan-makanan yang beredar saat ini itu sangat banyak sekali dalam mengandung lemak trans yang banyak dan itu sudah biasa kita jumpai,” keluhnya.
Gula
Kemudian masih di acara yang sama, Dody juga menjelaskan bahayanya gula, yang sering dijumpai pada minuman-minuman ataupun es krim yang rasanya manis sekali di pinggir-pinggir jalan ataupun rumah makan. Dan itu bisa menyebabkan penyakit terutama diabetes.
“Jadi untuk angka diabetes anak di Indonesia itu meningkat sekitar 70 kali lipat dari tahun 2010, jadi setiap 2 anak dari seratus anak itu menderita diabetes, itu kalau kita berbicara masalah gula saja belum masalah lemak trans tadi,” pungkasnya. [] Setiyawan Dwi
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat